Ada 6 kasus baru, jumlah kasus positif korona di Papua capai 137

Infografis perkembangan pandemi Covid-19 di Papua hingga 24 April 2020. - Satgas Covid-19 Papua
Infografis perkembangan pandemi Covid-19 di Papua hingga 24 April 2020. – Satgas Covid-19 Papua

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Papua di Jayapura pada Jumat  (24/4/2020) mengkonfirmasi enam kasus baru positif korona di Papua. Dengan tambahan itu, jumlah kasus positif korona di Papua bertambah menjadi 137 kasus.

Read More

Hal itu disampaikan juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule di Jayapura, Jumat (24/4/2020). “Penambahan kasus hari ini berasal dari kabupaten Keerom 2 orang, kabupaten Jayapura satu orang, dan Kota Jayapura tiga orang,” kata Sumule.

Sumule menjelaskan keenam pasien baru positif korona dalam keadaan sakit ringan hingga sakit sedang. Ia juga menyatakan 92 pasien Covid-19 lainnya yang sedang dirawat di berbagai rumah sakit di Provinsi Papua dalam keadaan sakit ringan hingga sedang.

Pada Jumat, dua pasien Covid-19 dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh menjadi 38 orang (28 persen dari total kasus). “Ketiga pasien sembuh dari Kota Jayapura. Sejumlah dua dari RS Dian Harapan, satu lainnya dari RS Provita. Apresiasi dari Pemerintah Provinsi Papua untuk rumah sakit mitra, karena banyak pasien dapat dinyatakan sembuh,” katanya.

Sebaran 38 pasien yang telah dinyatakan sembuh itu ada di Kota Jayapura (18 orang), Kabupaten Jayapura (6 orang), Merauke (4 orang), Mimika (6 orang), Sarmi (2 orang), dan Keerom (2 orang).Tingkat kesembuhan Provinsi Papua kini menempati urutan kedua setelah Bali yakni 28 persen.

“Secara jujur kami beritahukan, rumah sakit kami tidak siap menghadapi pandemi ini. Tetapi, siap tidak siap, kita harus siap. Kami tidak hanya bicara, tetapi kami buktikan dengan angka kesembuhan yang sudah mencapai 28 persen,” katanya.

Sedangkan tingkat kematian kata Sumule berada pada urutan ketiga terendah di seluruh Indonesia, mencapai tujuh kasus (5 persen dari total kasus). Menurut Sumule, kematian pasien Covid-19 di Papua terjadi karena keterbatasan alat yang dimiliki rumah sakit.

“Kasus kematian terjadi di awal-awal, pasien datang dalam kondisi lanjut. Ada beberapa yang sakit sedang, ketika kami mau intervensi, pasien menolak dengan mengatakan kami aman-aman saja. Ketika sudah jatuh ke sakit berat dan menggunakan alat, ternyata sudah tidak menolong,” tuturnya.

Para tenaga medis di Papua telah mempelajari pengalaman penanganan pasien Covid-19 sebelumnya, termasuk tujuh kasus pasien Covid-19 yang meninggal itu. Sumule menyatakan para petugas kesehatan telah memahami gejala penyakit Covid-19, dan akan melakukan intervensi medis sedini mungkin, demi mencegah kondisi pasien memburuk.

Pemprov Papua berusaha memenuhi kebutuhan Alat Perlindungan Diri, Rapid Diagnostic Test atau alat tes cepat (RDT), obat-obatan yang berhubungan langsung dengan Covid-19, maupun obat-obatan pendukung. “Kami juga akan menambah sejumlah alat. Hepa Filter yang akan tiba akan di distribusikan ke RS yang membutuhkan,” kata Sumule.

Sampai Jumat ini, jumlah Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.855, Pasien dalam Pengawasan (PDP)sebanyak 184 orang. Sementara jumlah spesimen yang diperiksa Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua telah mencapai 752 spesimen. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply