Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ketua Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Pusat, Dody Usodo Hargo menerjunkan enam tim bola tangan untuk bertanding dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua 2020 mendatang.
“Ada enam yang terdiri dari tim putra dan putri dari Provinsi Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Provinsi Papua,” katanya.
Menurutnya, atlet yang akan berlaga merupakan atlet yang berjaya saat pra PON di Purwokerto, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Kata Dodi, untuk laga PON kali ini pihaknya mengurangi jumlah peserta di cabor bola tangan agar peluang Papua untuk mendapat medali sangat terbuka. Apalagi, atlet-atlet Papua didukung dengan postur tubuh yang bagus.
“Secara postur anak-anak Papua sudah cukup, saya sempat melihat mereka berlatih, postur tubuhnya tinggi-tinggi, hanya tinggal dari pelatih yang disiapkan, dimana pelatih juga dari Nasional. Pasti Papua bisa meraih medali untuk harumkan di olahraga nasional, karena mereka tuan rumah juga,” katanya.
Disinggung soal venue, Dodi mengatakan, Cabor Bola Tangan akan bertanding menggunakan lapangan futsal di Kabupaten Mimika.
“Nanti mainnya di Mimika, kita gunakan lapangan futsal, karena ukuran lapangan bola tangan dan futsal sama, tinggi dan lebar gawang juga sama,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Papua, Fred James Boray cukup yakin dapat meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di tanah Papua pada tahun 2020 mendatang.
“Target kami jelas yaitu meraih dua medali emas pada cabor baik untuk putra maupun putri,” kata Boray.
Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan bertolak ke Tanggerang untuk melakukan sejumlah program latihan dan uji tanding dengan tim-tim yang berada di wilayah tersebut.
“Di Papua kami tidak memiliki lawan tanding, karena memang olahraga ini belum familiar di kalangan masyarakat. Untuk itu kami memilih Tanggerang menjadi lokasi yang tepat guna melakukan uji tanding,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga