Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Jayapura, Jubi – Yopi, pria 32 tahun asal Palembang, sudah tujuh tahun berjualan kelinci, hamster, dan marmot dengan membawa kandang di belakang sepeda motornya. Sehari-hari ia sering berjualan di pinggir jalan samping penjual es kelapa muda, jalan turun Skyline, Abepura.
“Saya lebih memilih berjualan kelinci karena perawatannya tidak ribet dan cepat berkembang biak,” katanya kepada Jubi, Selasa (7/2/2017).
Ia berjualan di tempat itu pukul 11.00 WIT hingga 17.00 WIT dan menunggu pembeli. Sehari-hari ia didatangi cukup banyak pembeli dari Jayapura, Abepura, hingga Sentani.
"Perawatan kelinci mudah karana untuk makan bisa dikasih kangkung, sayur daun petatas, dan daun tumbuhan lainnya di sekitar halaman rumah, kelinci juga tidak nakal dan mengigit seperti anjing dan mudah di pelihara," katanya
Menurut Yopi, awalnya kelinci yang ia jual dikirim langsung dari luar Papua. Namun lama-kelamahan ia sendiri yang memelihara dan mengembangbiakkannya di Taja/Lere Distrik Nimbokrang, Kabupaten Sentani.
"Dalam sehari saya bisa menjual dua pasang kelinci, baik itu jantan maupun betina, orang membelinya untuk dipelihara,” katanya.
Ia menjual sepasang kelinci Rp80 ribu. Hasil penjualan, katanya, cukup untuk kebutuhan sehari-hari bersama keluarga.
“Untuk tempat berjualan saya sudah meminta izin kepada Ibu Ondo dan setiap bulan membayar tempat seperti mereka yang berjualan es kelapa muda di pingiran jalan Skyline,” katanya.
Dwianti yang datang membeli kelinci kecil tersebut mengaku suka dengan bulu kelinci dan postur tubuhnya yang kecil dan lucu untuk dipelihara di rumah.
"Saya suka dengan kelinci karena perawatannya mudah dan ia bisa makan apa saja, senang saja punya kelinci di rumah," katanya tertawa. (*)