Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Hingga Selasa (24/9/2019) sejumlah lima stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU Kompak di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua, masih tutup. Pengelola kelima SPBU itu baru akan melayani konsumen jika aparat keamanan telah memberikan jaminan keamanan, menyusul unjukrasa pelajar yang berkembang menjadi amuk massa di Wamena pada Senin (23/9/2019).
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih menyatakan situasi keamanan menjadi pertimbangan utama untuk mengoperasikan kelima SPBU Kompak di Wamena itu. Brasto menyatakan pihaknya menunggu rekomendasi aparat keamanan untuk menginstruksikan agar para pengelola SPBU Kompak kembali melayani konsumen di Wamena.
“SPBU di Wamena kami laporkan dalam keadaan aman, tidak ada kerusakan, dan hanya [terjadi] penghentian operasi sementara waktu. Pertimbangan penutupan sementara SPBU ini terkait aspek keselamatan dan keamanan petugas SPBU dan aset SPBU, serta rekomendasi dari aparat keamanan,” ujar Brasto dalam siaran persnya.
Pengiriman bahan bakar minyak (BBM) ke Wamena juga dihentikan, menyusul penutupan bandar udara Wamena sejak Senin pekan ini. Akan tetapi, Brasto menjamin pasokan BBM di Wamena cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen selama beberapa hari mendatang.
Brasto menjelaskan persediaan BBM yang akan dikirimkan ke Wamena telah siap di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura dan tinggal menunggu menunggu otoritas bandara Wamena membuka jalur penerbangan ke Wamena.
“Saat ini, stok BBM telah siap di storage transportir di Bandara Sentani dan akan dikirimkan ketika Bandara Wamena mulai beroperasi kembali. Meskipun demikian, kami sampaikan stok BBM di Wamena masih mencukupi untuk beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Manager Area maskapai penerbangan Trigana Air, Bustomi membenarkan pihaknya menghentikan kargo BBM ke Wamena. belum di lakukan “Kami menunggu konfirmasi dari agen Pertamina di Wamena. Apabila situasi keamanan sudah kondusif, BBM akan kami kirimkan lagi,” kata Bustomi. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G