Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebanyak 4.500 pelaku usaha mikro di Provinsi Papua sudah menerima Bantuan Sosial Produktif atau Bansos Produktif yang dikucurkan Kementerian Keuangan. Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja atau Diperindagkop UMKM & Naker Papua, Omah Laduane saat dihubungi melalui panggilan telepon di Kota Jayapura pada Selasa (1/9/2020).
Laduane mengatakan besaran nilai Bansos Produktif yang diberikan kepada pelaku usaha mikro di Papua itu adalah Rp2,4 juta. Bansos Produktif diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pelaku usaha mikro pada masa pandemi Covid-19.
“Di Papua ada sekitar kurang lebih 17 ribu pelaku usaha mikro. Untuk tahap pertama [penyaluran Bansos Produktif], yang terakomodir baru 4500. “Tapi ini baru tahap pertama. Program itu rencananya akan berjalan sampai Desember 2020. Mudah-mudahan data itu bisa bertambah terus,” kata Laduane.
Ia menyatakan dampak pandemi Covid-19 membuat pendapatan para pelaku usaha mikro turun drastis. “Kami harap pemberian bantuan itu mampu menambah pundi-pundi rupiah pemilik usaha mikro, kecil dan menengah di masa pandemi,” ujarnya.
Baca juga: Papua jadi provinsi terendah penerima dana Bansos
Laduane menyatakan pihaknya masih menunggu tambahan data pelaku usaha mikro dari 29 kabupaten/kota di Papua. Menurutnya, masih ada dua pemerintah daerah yang belum melaporkan data jumlah pelaku usaha mikro di wilayah mereka kepada Pemerintah Provinsi Papua.
Laduane menyatakan data yang diserahkan dinas terkait pemerintah kabupaten/kota nantinya akan diverifikasi Kantor Wilayah Anggaran dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. “Setelah seluruh data diverifikasi, kami libatkan perbankan dalam pengurusan nomor rekening [penerima bantuan] melalui Himpunan Bank-bank Milik Negara,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Robert LN Awi, mengatakan selama pandemi Covid-19 banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan media online untuk mendongkrak penjualan mereka. Ia menyatakan para pelaku UMKM di Kota Jayapura cukup menguasai cara berjualan secara daring.
“Hampir semua UMKM berjualan sudah menggunakan media online. UMKM kami ada sekitar 17 ribu, dan cukup familiar dengan berjualan secara daring,” ujar Awi, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (14/8/2020).(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G