Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebanyak 345 penjual ikan di Tempat Pelelangan Ikan Hamadi dan masyarakat sekitar mendapat bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi Papua.
Bantuan untuk warga terdampak pandemi Covid-19 tersebut disalurkan petugas dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop & UKM) Kota Jayapura.
Agar penerima tetap dalam jarak aman, pembagian bantuan dilakukan selama tiga hari di halaman kantor Disperindagkop & UKM Kota Jayapura, Papua pada Kamis-Sabtu (28-30 Mei 2020).
Per hari bantuan diberikan untuk 115 orang. Masing-masing bantuan berisi beras 20 kg, mie instan 1 kardus, minyak goreng 5 liter, ikan sarden, dan lain-lain.
Kepala Disperindagkop & UKM Kota Jayapura Robert L.N Awi berpesan kepada penerima agar bantuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Jangan dilihat dari besar-kecilnya, tapi ini sebagai bukti perhatian pemerintah kepada warganya, jaga diri dan keluarga agar tidak terinfeksi virus korona dan mari sama-sama memutus penyebaranya,” kata Awi, Jumat (29/5/2020).
Awi berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban penerima sekeluarga ketika berdiam diri di rumah akibat penutupan Tempat Pelangan Ikan Hamadi.
Awi mengatakan, bagi pedagang di Kota Jayapura yang sudah melakukan rapid test dan dinyatakan reaktif akan mengisolasikan diri di rumah dengan mengikuti arahan dari Pemerintah Kota Jayapura.
“Semoga cepat pulih sehingga bisa melaksanakan aktivitas dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya.
Seorang penerima bantuan, Irvan Daeng Lolo menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah.
“Selama TPI Hamadi ditutup saya tidak jualan, saya juga tidak pergi memancing, pokoknya di rumah seperti yang dikatakan pemerintah untuk mencegah virus korona, dengan bantuan ini saya sangat bersyukur, saya berharap semoga virus korona ini cepat selesai supaya saya bisa jualan seperti biasa,” ujar Irvan.
Ia mengaku sejak penutupan Tempat Pelelangan Ikan Hamadi pada 12 Mei 2020, tidak ada pemasukan uang dari aktivitasnya sebagai seorang penjual ikan. Padahal dalam kondisi normal ia bisa membawa pulang pendapatan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
“Bagaimana lagi, sudah begini jalannya, harus bersabar, mungkin ini ujian dari Tuhan, harus tetap disyukuri karena pasti ada hikmahnya,” katanya. (*)
Editor: Syofiardi