Kelompok Belajar GPM Ayago di Paniai dibentuk

ilustrasi anak Papua sedng belajar. Jubi/Ist

Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ketua Gerakan Papua Mengajar (GPM) Pusat Agustinus Kadepa mengatakan, pihaknya mendirikan Gerakan Papua Mengajar (GPM) Ayago yang berlokasi di kampung Tuguwai Distrik Agadide, Kampung Ayago, Kabupaten Paniai.

Ayago dalam Bahasa Mee artinya berkat. “Sementara ini di kabupaten Paniai baru ada satu kelompok belajar yakni kelompok belajar Ayago di kampung Tuguwai distrik Agadide. Kami dirikan pada tanggal 22 April 2020,” katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Rabu (20/5/2020).

Read More

Kadepa mengatakan, sementara ini pihaknya masih belum buka penerimaan siswa-siswi. Kemungkinan tahun depan setelah Corona Virus berlalu baru akan dibuka pendaftaran siswa siswi baru.

“Untuk sementara ini ada sembilan anak yang saya ajar. Untuk tenaga pengajar saya sendiri, belum bisa membuka peluang tenaga relawan. Karena baru merintis di kabupaten Paniai,” kata alumnus FKIP Universitas Cenderawasih itu.
Kadepa mengatakan, tujuan mendirikan GPM untuk mengajar anak-anak Papua dan menyebarkan GPM dimana- mana di seluruh Tanah Papua.

“Kami dirikan GPM di kampung-kampung agar anak anak di kampung tidak ketinggalan dan dapat mengejar mimpi mereka di masa depan mereka, ” katanya.

Kadepa berharap, kelompok belajar yang dibentuk dimanapun dapat satu visi. “Sebab kami mulai dari tangan kosong, memanfaatkan lingkungan dan kehidupan sekita sebagai materi dasar belajar guna anak anak dapat belajar efektif sesuai kondisi setempat,” katanya.

Kadepa mengatakan, Gerakan Papua Mengajar (GPM), Kelompok Belajar Ayago masih mengandalkan aktivitas mengajar langsung, dikala nyaris semua tingkat pendidikan diarahkan untuk belajar secara online.

“Kami kelompok belajar Ayago, di Kab. Paniai, kemudian Kelompok belajar GPM Komugai di Deiyai diharuskan belajar dengan tatap muka. Karena keadaan tidak memungkinkan kami belajar secara online seperti beberapa daerah di pedalaman Papua,” katanya.

Di beberapa daerah pedalaman Papua semasa Pandemi Virus Corona, diliburkan tanpa melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah tanpa diarahkan melakukan kegiatan belajar dengan metode lain.

“Dengan kondisi ini, tentu anak-anak akan ketinggalan dalam memenuhi target satuan pembelajar dan pada akhirnya kita tertinggal dari anak-anak kota,” katanya.

Lanjut Kadepa, Kelompok belajar Ayago mencoba tidak seperti itu, pihaknya akan tetap belajar dan melakukan Kontrol anak-anak beraktivitas yang positif.

“Karena itu adalah tanggung jawab kita semua, maka melalui aktivitas belajar tentu akan arahkan anak anak di kampung untuk dapat membantu orang tua. Misalnya, anak perempuan ke kebun bantu mama dan anak laki laki ke hutan ambil kayu bakar,” katanya.

Sekretaris Umum Gerakan Papua Mengajar (GPM) Orgenes Ukago mengapresiasi dibentuknya kelompok Belajar Gerakan Papua Mengajar (GPM) Ayago di kabupaten Paniai dan kelompok belajar GPM Komugai di Deiyai.

“Saya mengapresiasi atas dbukanya kelompok belajar di seluruh Papua dan jika ada yang berinisiatif untuk mendaftarkan diri kami akan memberikan SK serta bahan ajar untuk pengembangan GPM ke seluruh Papua,” katanya.

Dimasa pandemi ini harusnya ada banyak kelompok mengajar di daerah terutama di kampung-kampung untuk mengajarkan anak-anak Papua agar mereka tidak ketinggalan.

“Anak-anak di kampung tidak mungkin belajar menggunakan sistem online karena tidak ada jaringan. Oleh Sebab itu umur generasi muda kami saling mengajar adik-adik kita yang berada di kampung-kampung,” katanya. (*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply