Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Lanny Jaya dalam waktu dekat ini akan mengadakan konferensi adat. Melibatkan seluruh LMA distrik, kepala suku, tokoh-tokoh daerah tersebut.
Tias Kogoya yang diberi mandat menjadi ketua LMA Lanny Jaya sementara mengatakan, selain memilih pengurus baru nantinya juga akan dibahas tentang sanksi atau denda adat yang ada di lingkungan masyarakat setempat.
Konferensi yang akan digelar di Tiom dalam bulan ini dengan melibatkan seluruh LMA dari 39 distrik, ditambah tiga koordinator wilayah yang ada, nantinya LMA akan menyusun peraturan yang berkaitan dengan sanksi atau denda adat.
“Contoh seperti kasus pembunuhan denda adatnya berapa, ternak wam (babi) itu berapa, transportasi dari Wamena-Lanny Jaya berapa, mabuk akibat minuman beralkohol dan persoalan lainya. Setelah ada kesepakatan, hasilnya akan ditetapkan dalam konferensi tersebut dan akan diberlakukan di seluruh Lanny Jaya,” kata Tias Kogoya di Wamena, Sabtu (14/3/2020).
Hukum adat yang akan disusun bersama itu tidak mengesampingkan namun hukum nasional yang berlaku. Setelah semuanya rampung dibahas, maka hasilnya akan diajukan ke pemerintah daerah dan DPRD Lanny Jaya untuk dapat dibuatkan suatu peraturan daerah.
Di samping itu akan dibentuk juga pengurus LMA yang baru, setelah masa jabatan periode sebelumnya telah habis pada 2019.
Koordinator wilayah II LMA Lanny Jaya, Emanus Kogoya yang juga sebagai ketua LMA Distrik Dimba mengatakan, konferensi ini juga digelar sebagai bentuk ketidakpuasan ketua dan pengurus sebelumnya.
Kami melihat selama kepemimpinan ketua LMA lama bersama pengurusnya bekerja tidak jelas, kami merasa tertinggal terlalu jauh. Sehingga kami ambil langkah untuk adakan konferensi adat Kabupaten Lanny Jaya, kata Emanus Kogoya.
Untuk itu ia berharap setelah tim kerja yang dipercaya mengurus segala persiapan sebelum konferensi dilakukan, pemerintah daerah Lanny Jaya dapat segera menetapkan waktu pelaksanaannya, karena pemda setempatlah yang akan mengeluarkan undangan.
“Kami juga berharap agar anggaran yang telah disiapkan untuk seluruh LMA tidak dicairkan terlebih dahulu, sebelum konferensi adat ini menghasilkan keputusan,” katanya.
Sementara itu tim kerja konferensi adat Lanny Jaya, Ali Kogoya menambahkan, sejauh ini telah dilakukan pendataan di setiap distrik dan kampung untuk peserta nantinya.
“Setelah data lengkap, lalu akan dirumuskan bersama Pemda Lanny Jaya untuk dapat diputuskan kapan waktu pelaksanaannya,” kata Ali Kogoya. (*)
Editor: Syam Terrajana