Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Sebanyak tiga puskesmas di Kabupaten Nabire, Papua, akan menjalani proses akreditasi pada tahun 2021. Jika ketiga puskesmas berhasil lolos akreditasi, maka 26 dari total 32 puskesmas di Nabire telah terakreditasi.
Kepala Seksi Pelayanan Primer, Dinas Kesehatan Nabire, Lasono mengatakan Tim Kementerian Kesehatan sedang melakukan penilaian terhadap tiga puskesmas yang diajukan untuk diakreditasi. Ketiga puskesmas itu adalah Puskesmas Siriwini, Puskesmas Rawat Inap Distrik Uwapa, dan Puskesmas Satuan Permukiman I Kalibumi, Distrik Nabire Barat.
Lasono menjelaskan bahwa ketiga puskesmas itu akan dinilai dalam tiga kelompok kerja (Pokja), yaitu Pokja Upaya Kesehatan Masyarakat, Pokja Upaya Kesehatan Perorangan, dan Pokja Administrasi. Tata cara penilaian itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
Baca juga: Jelang akreditasi, 3 puskesmas di Kabupaten Jayapura ikuti lokakarya
“Jadi, mulai dari tenaga dokter, bidan, atau perawat [dinilai], sarana prasarananya [juga dinilai], apakah sudah sesuai Permenkes atau belum. Itu yang akan dinilai oleh tim,” kata Lasono pada Jumat (2/7/2021).
Lasono berharap kepala puskesmas memperhatikan dengan seksama apa saja yang perlu disiapkan untuk menuju akreditasi. Ia juga berharap proses survei yang akan dilakuan pada akhir tahun akan sesuai harapan, dan mewujudkan pelayanan yang prima bagi masyarakat.
Menurut Lasono, ada enam puskesmas lain di Nabire yang belum diakreditasi. Menurutnya, keenam puskesmas itu belum diajukan untuk akreditasi karena masih memiliki sejumlah kendala, termasuk masalah ketersediaan dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
“Tujuan akhir dari semua [akreditasi] itu adalah pelayanan yang baik kepada masyarakat, demi terciptanya manusia yang sehat. Di Nabire hanya kurang enam puskesmas [yang belum bisa diakreditasi]. Mudah-mudahan ke depannya semua terakreditasi,” harap Lasono.
Baca juga: Dinas Kesehatan Nabire dampingi proses akreditasi PKM Yaro
Kepala Puskesmas Siriwini, Distrik Nabire, Papua, Drg Ema Kurnia Iriyani mengatakan ada sejumlah dokumen dan sarana prasarana yang perlu disiapkan. Ia menjelaskan Puskesmas Siriwini sudah memiliki bangunan yang telah disiapkan pemerintah pusat, namun belum dilengkapi peralatan yang memadai.
“Sarana kami sudah baik, artinya ada bangunan baru. Tapi isinya kami masih pakai [peralatan medis] dari bangunan lama,” ujar Ema.
Sementara menurut dia, banyak peralatan yang belum tersedia di Puskesmas Siriwini. Di ruang tindakan pertama misalnya, belum ada peralatan untuk menjahit luka. Selama ini, operasional puskesmas itu juga bertumpu kepada dana operasional dari BPJS Kesehatan.
“Kalau untuk dokter, kami sudah cukup. Tenaga perawat, baru delapan orang, seharusnya 12 orang. Saat ini kami pelayanan masih saling membantu, artinya satu bidang bisa merangkap di bidang lain. Intinya kami siap akreditasi, tapi tenaga medis perlu ditambah ,” ujarnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G