3.309 siswa siswi SMP di Jayawijaya ikut UN

Siswa siswi SMP YPK Betlehem Wamena saat hendak memasuki ruang ujian-Jubi/Islami

Wamena, Jubi – Sebanyak 3.309 siswa siswi SMP di Jayawijaya, Selasa (23/4/2019) mengikuti ujian nasional, baik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo mengatakan pelaksanaan ujian nasional diikuti 33 sekolah, enam sekolah yang laksanakan UNBK yaitu SMP Adven, SMP YPPK ST Thomas, SMP Negeri 1 dan 2 Wamena, SMP Yapis dan SMP Yasores.

Read More

“Semua ikut ujian, secara riil kami belum dapat informasikan, apakah ada kendala di setiap sekolah karena nanti pada proses berjalan akan kelihatan berapa yang tidak ikut dan seterusnya, tetapi sampai hari ini belum masuk laporan,” katanya kepada wartawan saat memantau pelaksanaan ujian di SMA PGRI Wamena.

Ia mengatakan, pelaksanaan ujian kali ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat, bupati mendukung agar pengembangan ke depan UNBK dapat dilaksanakan di setiap sekolah.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua saat meninjau langsung pelaksanaan ujian di sejumlah sekolah mengatakan, sistem per sesi yang diterapkan sekolah yang menggelar UNBK karena keterbatasan perangkat komputer, akan menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Pemerintah akan lihat supaya menambah perangkat komputer ke sekolah-sekolah, agar setiap siswa dapat menggunakan tidak lagi ujian dibagi per sesi,” katanya.

Bagi sekolah yang tahun ini masih UNKP, kata Banua, ke depan pemerintah akan terus mendorong agar bagaimana sekolah-sekolah itu bisa melakukan UNBK.

“Mudah-mudahan tahun depan kita bisa menambah beberapa sekolah lagi agar bisa ujian menggunakan komputer. Kita upayakan sekolah yang ada di kota terlebih dahulu, karena kebanyakan yang di luar Wamena tergantung dengan jaringan dan listrik, kalau memang listrik sudah ada, jaringan siap kita upayakan supaya bagaimana bisa berbasis komputer,” kata Banua.

Kepala sekolah YPK Betlehem Wamena, Jean M. Bukorsyom mengatakan, untuk sekolah tahun ini masih melakukan ujian berbasis kertas pensil, dimana pelaksanaan ujian digabung dua sekolah yaitu SMP YPK Betlehem Wamena dan SMP Laharoi Hom-Hom.

“SMP Laharoi Hom-hom 62 siswa, dan SMP YPK Betlehem Wamena 162 siswa siswi. Kami sediakan 14 ruang ujian yang terbagi untuk dua sekolah, 10 ruangan untuk SMP YPK Betlehem Wamena, empat ruang untuk SMP Laharoi Hom-Hom,” katanya. (*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply