Papua No. 1 News Portal | Jubi
Instruksi pemerintah agar semua pihak yang terlibat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua baik atlet, pelatih, official, panpel hingga masyarakat di sekitar venue pertandingan wajib di vaksin Covid-19.
Sebanyak 23 atlet menembak PON XX Papua menerima vaksin Covid-19 suntikan kedua di Lapangan Tembak Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (6/7/2021) pagi.
Selain atlet, vaksinasi juga diikuti pengurus dan keluarga besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Papua.
Sekretaris Perbakin Papua, Sopoyono, mengatakan seluruh atlet dan official Perbakin diwajibkan menjalani vaksinasi sebelum berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, 2-15 Oktober 2021 mendatang. Vaksinasi ini atas kerjasama Perbakin dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
“Ini ada langkah kami dari Perbakin. Vaksinasi ini dalam rangka mensukseskan PON. Maka kami berinisiatif untuk menggelar vaksinasi bekerjasama dengan intansi teknis pemerintah. Atlet kita mau bertanding di PON, kita tidak mungkin menunggu dari KONI maupun Puslatprov, makanya kami berinisiatif sendiri untuk vaksin atlet kami,” kata Sopoyono.
Menurutnya, vaksinasi kali ini merupakan suntikan kedua dan diikuti seluruh atlet menembak. Diharapkan dengan langkah ini, maka atlet-atlet Papua dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalani latihan maupun pertandingan di PON XX nanti.
“Ini adalah hari vaksin yang kedua jadi Pengprov Perbakin menyelenggarakan vaksin untuk para atlet dan official. Yang pertama sudah dua puluh delapan hari yang lalu, ini hari yang ke dua setelah dua puluh delapan hari,” jelasnya.
Peserta vaksin di lapangan tembak Perbakin Papua hingga Selasa siang mencapai kurang lebih 60 orang.
“Kurang lebih dari atlet kita semuanya ada dua puluh tiga dengan official ditambah dengan keluarga pengurus yang kita vaksin hari ini berjumlah enam puluh lebih,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Sopoyono mengingatkan bahwa untuk persiapan hingga laga PON, para atlet wajib vaksin Covid-19. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak khususnya atlet-atlet untuk menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
“Atlet kita harus tetap sehat sehingga bisa berkompetisi dengan baik pada saat penyelenggaraan PON. Makanya wajib vaksin dan jalankan prokes dengan ketat,” ujar Sopoyono.
Baca juga: KONI Papua : Sebagian besar atlet PON telah divaksin
Sementara itu, Ketua Binpres Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI, Doedi Gambiro, mengatakan bahwa seluruh atlet dan pihak yang terlibat dalam gelaran PON XX pada Oktober 2021 mendatang harus sudah disuntik vaksin Covid-19.
Doedi mengatakan hal itu diupayakan pemerintah untuk mencegah timbulnya klaster Covid-19 di Papua sebagai tempat penyelenggaraan PON XX 2021 yang diprediksi akan didatangi puluhan ribu kontingen atlet dari seluruh daerah.
“Seluruh atlet dan official yang berangkat ke Papua harus divaksin, itu wajib,” kata Doedi dalam jumpa pers belum lama ini.
Selain vaksin, setiap atlet dan official serta seluruh panitia juga diwajibkan melakukan pemeriksaan covid-19 minimal swab test antigen setiap empat hari sekali.
“Kami juga mengikuti perkembangan di olimpiade itu juga direncanakan setiap empat hari sekali baik atlet panitia maupun official itu akan dites rapid antigen untuk deteksi dini,” jelasnya.
Dia menegaskan hal ini bukanlah hambatan bagi penyelenggaraan PON XX di Papua sebab banyak atlet yang sudah mempersiapkan diri termasuk jelang SEA Games 2021 pada November mendatang. (*)
Editor: Dominggus A. Mampioper