Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Isaias Douw, Bupati Kabupaten Nabire mengatakan konservasi penyu di Kampung Makimi merupakan program pemerintah kabupaten Nabire guna melestarikan penyu di daerah ini. sebab masih banyak penyu yang datang bertelur di sekitar kampung ini.
Hal tersebut dikatakan Douw ketika melepas 223 ekor anak penyu atau tukik di kampung Makimi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Kamis (26/7/2018).
Terkait hal itu, Pemeritah Kabupaten Nabire (Pemkab) akan lebih mendukung melalui sarana dan prasarana pada tahun – tahun yang akan datang. juga menghendaki agar kampung Makimi dapat dikenal sebagai kampung wisata.
“Ke depan akan siapkan sarana dan prasarana. Sekaligus dijadikan tempat wisata. Akan ada kerja sama antara DKP dan Pariwisata,” katanya.
Untuk itu dia berharap agar masyarakat Nabire mendukung dan melestarikan program konservasi penyu.“Tanpa dukungan masyarakat, Pemerintah tidak akan berhasil,” katanya.
Marry H. Lidan, Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Perikanan Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Nabire mengatakan pihaknya menggandeng masyarakat Kampung Makimi dalam konservasi tersebut.
“Ada masyarakat yang dibina dalam dua kelompok “sadar konservasi”, yang dibentuk sejak tahun 2015. satu kelompok terdiri dari lima orang,” terangnya.
Mereka dibina dan mengingatkan serta memberikan pemahaman. juga melati kelompok masyarakat untuk tetap menjaga habitatnya agar tidak punah.
“Artinya tidak lagi menangkap dan membunuh serta mengambil telurnya,” kata dia.
Menurut Marry, proses relokasi bisa saja gagal akibat teknik pemindahan yang kurang tepat. Bisa saja gagal separuh dan bisa juga sebagian. Dan ini merupakan hasil praktek yang kedua kalinya.
“Praktik pertama tahun 2017, semuanya gagal tapi kami bersyukur setelah kelompok terus dibina maka hasil yang dilepas ini hampir mencapai 50 persen,” katanya.
Dia berharap, ke depan ada Peraturan Daerah (Perda) khusus untuk konservasi penyu.” Jika ada regulasi, maka pasti lebih mendukung kegiatan konservasi,” harapnya.(*)