Jayapura, Jubi – Perhelatan PON XX yang akan diselenggarakan di Papua tinggal tiga bulan lagi. Pesta olahraga empat tahunan itu diperkirakan akan dihadiri 6.496 atlet dan 3.247 ofisial, serta melibatkan 9.904 panitia.
Acara yang kemungkian ditonton juga oleh ribuan orang tersebut juga akan meningkatkan resiko terpapar Covid-19 di Papua, termasuk di hotel dan restoran.
Satgas Covid-19 Provinsi Papua melaporkan per 25 Juni 2021 ada penambahan 299 orang positif Covid-19, sehingga total sudah 23.247 orang positif Covid-19.
Kondisi pandemi yang tak kunjung menurun tersebut tentu saja menjadi catatan bagi pengelola hotel dan restoran di Papua untuk memperhatikan protokol kesehatan agar nanti tempat mereka tidak menjadi klaster baru.
Ketua Perhimpuan Hotel dan Restoran (PHRI) Provinsi Papua Syahrir Hasan mengatakan organisasinya sudah sangat siap menyambut PON XX pada Oktober 2021.
BACA JUGA: BI optimis PON berdampak positif bagi perekonomian Papua
“Dengan standar pelayanan prokes yang ketat, jadi kalau kita jalan-jalan ke hotel bisa langsung lihat, sebelum masuk harus mencuci tangan, memakai masker, ada pengukuran suhu tubuh, dan ada pemakian hand sanitaizer, terus setiap kamar juga sudah disiapkan sesuai prokes Covid-19,” katanya.
Hingga saat ini, kata Hasan, 146 hotel sudah siap untuk menampung atlet, ofisial, panitia, dan lainnya. Kemudian akan ada 150 restoran dan kafe yang akan melayani kebutuhan konsumsi dan kuliner.
“Kalau hotel menyesuaikan yang sudah ada hanya kamar yang masih perlu tambahan. Nanti masih ada tambahan hotel yang belum grand opening,” katanya.
Khusus kontingen atlet, kata Hasan, harus ditempatkan sesuai kedekatan dengan venue sehingga pelayanan, baik dari hotel ke tempat pertandingan maupun sebaliknya bisa cepat. Mengingat PON XX sudah semakin dekat, kata Hasan, tambahan penginapan yang telah disiapkan panitia juga harus mengikuti standar pelayanan hotel supaya kontingen merasa nyaman.
“Kami sudah berkordinasi dengan panitia, walaupun ada yang tidak menginap di hotel tetapi standar pelayanan juga harus sama dengan pelayanan di hotel,” ujarnya.
Stok kebutuhan dasar konsumsi selama PON XX, katanya, seperti sayuran, ayam, hingga daging perlu disiapkan.
“Jangan sampai terjadi kekurang pangan,” katanya.
Untuk itu, tambah Hasan, dari Dinas Perdagangan Papua perlu bersinergi dengan panitia untuk memastikan ketersediaan pangan selama PON XX.
Ia berharap PON 2021 membawa dampak positif terhadap perekonomian Papua, terutama bagi mama-mama Papua dengan cara melibatkan mereka dalam acara tersebut. Cara seperti itu akan membuat pengunjung akan merasa betul-betul berada di Papua.
“Dari segi kulinernya, asesorisnya, hingga fashion-nya… sehingga yang datang ini betul-betul menikmati suasana Papua,” katanya.
Salah satu kafe di Kota Jayapura yang sudah siap adalah Cristho Resto. Manajer Cristho Resto, Erwin Hutapea mengatakan untuk melayani kebutuhan PON XX di masa pandemi Covid-19 kafenya akan menerapkan prosedur protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
“Di mana para karyawan telah terlebih dahulu disuntik vaksin, dari 17 karyawan 15 orang sudah divaksin, hanya tersisa dua karena mereka baru bergabung, tapi menunggu jadwal divaksin,” katanya.
Selain itu, setiap hari sebelum dibukakata Hutapea, restorannya selalu didahului dengan penyemprotan distinfektan. Kemudian karyawan selama berada di resto, baik yang melayani pelanggan maupun di bagian dapur selalu mengenakan masker dan memakai ‘hand sanitizer’.
Dengan daya tampung 270 orang restoran ini mempunyai daya tarik karena terbuka dan menghadap langsung ke Danau Sentani. Namun, nanti pada PON, kata Hutapea pelanggan yang ditampung akan dibatasi 100 sampai 150 orang.
“Setiap pelanggan yang datang terlebih dahulu diperiksa suhu tubuh, wajib memakai masker dan memakai hand sanitaizer, baru dipersilahkan duduk, itu startegi yang kami lakukan dalam masa pandemi ini,” katanya.
Hutapea mengatakan restorannya telah mempersiapakan menu andalan untuk menyambut PON XX . Di antaranya menu utama mujair woku, papade kuah kuning, papeda kuah asam, dan papade kuah bening. Harganya dari Rp80 ribu hingga Rp120 ribu.
Cristho Resto terkenal dengan varian menu ikan mujiar yang lezat. Ikannya langsung diambil dari keramba. Terletak di Jln. Raya Sentani-Waena, Asei Kecil, Sentani-Kabupaten Jayapura. Jadwal pelayanannya, Selasa sampai Sabtu pukul 07.00-21.00 WIT dan Minggu siang pukul 11.00-21.00 WIT.
“Kita untuk hadapi PON ini biasa ada ketakutan kita kekurang ‘supplay’ atau keterbatasan, contohnya menu utama kami itu mujair sehingga saat ini kami sudah berkerja sama dengan dua sampai tiga keramba, salah satunya dari Kampung Asei Besar untuk selalu ‘ready’ apabila kami butuhkan,” katanya. (*)
Editor: Syofiardi