Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia atau HAM yang diperingati setiap 10 Desember, para pastor Papua mengundang seluruh masyarakat yang peduli keamanan dan kedamaian di Tanah Papua untuk beribadah bersama pada Jumat [10/12/2021]. Ibadah dikemas dalam bentuk oikumene di lapangan terbuka dan akan diawali dengan aksi Doa Jalan Salib untuk pemulihan bagi Bumi Cenderawasih yang sedang berduka.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Pastor Papua, Pastor John Bunay, Pr melalui pesan tertulisnya kepada Jubi, Kamis (9/12/2021).
“Situasi Tanah Papua saat ini sedang dirundung duka karena berbagai peristiwa yang melanda manusia di atas tanah ini. Maka bertepatan dengan hari HAM Sedunia, kami para pastor Katolik hendak melaksanakan doa jalan salib untuk pemulihan atas Tanah Papua dalam bentuk ibadah oikumene terbuka. Untuk itu, kami mengundang semua masyarakat, dari semua denominasi gereja, kepada semua masyarakat yang merindukan pemulihan di Tanah Papua bisa datang, kita berdoa untuk pemulihan supaya setan-setan jangan kasih kacau kita punya tanah injil,” kata Pastor John Bunya, Pr. kepada Jubi melalui selulernya, Kamis.
Pastor John Bunay, Pr mengimbau masyarakat untuk memperhatikan beberapa seperti dress code dan protokol kesehatan dalam mengikuti ibadah tersebut. Masyarakat diimbau mengenakan busana tradisional dari wilayah adat masing.
“Atau minimal memakai hiasan kepala yang melambangkan dari daerah adatnya,” katanya.
Kemudian, bagi masyarakat yang tidak memiliki busana adat atau tradisional, Pastor John Bunay mengimbau agar menggunakan pakaian berwarna gelap.
“Bagi bapak, ibu, saudara-saudari yang tidak memakai busana daerah, silakan memakai pakaian atau kaos berwarna hitam atau gelap,” ujarnya.
Protokol Kesehatan
Pastor John Bunay juga menegaskan bahwa pihaknya akan tegas dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes0 selama kegiatan ibadah dilangsungkan.
“Kami harap semua bisa hadir tepat waktu dan kita berdoa bersama. Untuk itu, supaya lancar kegiatannya, kita minta bapa, ibu, saudara-saudari sekalian mohon patuhi prokes. Datang dengan memakai masker selama kegiatan berlangsung, lalu jaga jarak dan cuci tangan di tempat-tempat yang disiapkan,” pesannya.
Tempat ibadah oikumene tersebut akan dilangsungkan di lapangan Zakeus, Tunas Harapan Padang Bulan, Kota Jayapura, mulai pukul 10 pagi waktu Papua.
Baca juga: Demi perdamaian Papua, Dewan Gereja Papua minta Jokowi penuhi janji
Dihubungi terpisah, Namantus Gwijangge, anggota DPR Papua dari daerah pemilihan Nduga, mengatakan mendukung kegiatan doa yang akan dilakukan pada esok.
Ia mengatakan ribuan warga Nduga yang mengungsi sejak Desember 2018 belum juga pulih dari rasa takut dan trauma, terutama para perempuan dan anak-anak. Ia pun mengimbau warganya dapat terlibat dalam doa bersama pada Jumat nanti.
“Tahun ini masuk tahun keempat untuk masyarakat kami, khususnya Nduga, sambut Gerbang Natal dalam duka. Rasa traumanya belum hilang, mereka masih takut pulang kembali ke kampung-kampung karena masih ada operasi, baku tempat [TNI dan TPNPB]. Melaui doa-doa pemulihan begini, saya berharap masyarakat kami dari Nduga, tapi juga dari daerah lain terutama para korban dari wilayah konflik dapatkan pemulihan secara mental dan psikis. Semoga pemerintah juga bisa upayakan langkah-langkah kongkret untuk selesaikan persoalan kemanusiaan ini dengan secepatnya,” kata Gwijangge yang juga Wakil Ketua Pansus Kemanusiaan DPR Papua itu. (*)
Editor: Dewi Wulandari