1.650 rumah hanyut akibat banjir di Lebak

Kerusakan wilayah akibat banjir bandang di Desa Naguya, Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020) - Antara/Muhammad Bagus Khoirunas.
Kerusakan wilayah akibat banjir bandang di Desa Naguya, Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020) – Antara/Muhammad Bagus Khoirunas.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Lebak, Jubi – Banjir bandang menghanyutkan sekitar 1.650 rumah warga di Kabupaten Lebak, Banten. Banjir yang melanda enam wilayah kecamatan itu terjadi pada dua pekan silam.

Read More

“Banjir bandang terjadi akibat luapan Sungai Ciberang.  Semua rumah yang hanyut itu berada di tepi aliran sungai,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Kaprawi, Rabu (15/1/2020).

Sebanyak enam kecamatan yang didera banjir bandang tersebut ialah Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung, dan Cimarga. Berdasarkan data terkini BPBD Lebak, banjir yang disertai tanah longsor juga mengakibatkan lebih dari 1.100 rumah rusak berat. Selain itu,  230 rumah rusak sedang, dan 309 rumah rusak ringan.

Sebanyak tiga kantor desa, satu kantor kecamatan, serta lima jaringan irigasi juga dilaporkan rusak. Kemudian, sebanyak 27 jembatan, 890 hektare sawah, 7,5 hektare lahan hortikultura, dan 10,3 hektare lahan perikanan turut rusak akibat banjir dan longsor.

BPBD Lebak mencatat terdapat sembilan warga meninggal, dua orang hilang, satu orang luka berat, dan 66 orang luka ringan akibat bencana tersebut.  Sementara itu, terdapat sekitar 1.390 keluarga masih mengungsi hingga saat ini.

Pemerintah Kabupaten Lebak telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana agar bisa memberikan pelayanan optimal kepada para korban banjir bandang dan longsor. “Kami tetap mengoptimalkan pelayanan dasar (bagi korban banjir dan longsor) dengan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, pelayanan kesehatan, juga pemberian logistik,” kata Kaprawi. (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply