Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Warga di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua, kesulitan mencari bahan bakar minyak (BBM) sejak Jumat (12/11/2021) pekan lalu. Sejumlah dua dari tiga Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum atau SPBU di Sentani tutup pada Senin (15/11/2021), dan satu SPBU lainnya hanya buka setengah hari. Harga bensin yang dijual pengecer pun melambung.

Warga Sentani mulai merasa kesulitan mencari bahan bakar minyak (BBM) sejak Jumat pekan lalu. Saat itu, tiga SPBU di Sentani tutup lebih awal, karena kehabisan BBM.

Pada Sabtu dan Minggu (14/11/2021) lalu, tiga SPBU di Sentani tutup dan tidak melayani pembeli, karena tidak memiliki persediaan BBM jenis pertalite, solar, maupun pertamax. Pada kondisi normal, ketiga SPBU itu tetap buka dan melayani pembeli pada hari Sabtu dan Minggu.

Baca juga: Pertamina bangun Pertashop di 2 pool bus PON XX Papua

Pada Senin, SPBU SPBU Doyo Baru buka, namun hingga 13.00 tidak bisa melayani pembeli karena tidak memiliki BBM. SPBU Hawaii pada Senin tetap tutup dan tidak melayani pembeli. Beberapa warga yang kehabisan BBM tetap memarkir kendaraan mereka di SPBU Hawaii, namun tidak tahu kapan akan dilayani.

SPBU Premindo Buana Utama nomor 84.993.01 di Jalan Sentani – Waena sempat beroperasi dan melayani pembeli mulai Senin sekitar pukul 11.00 WP. Antrean panjang mobil dan sepeda motor pun terjadi di sana. Akan tetapi, sekitar pukul 16.00 WP, SPBU itu kembali tutup, karena kehabisan BBM.

Ilham, salah seorang supir taksi jurusan Sentani – Hawai mengatakan ia kesulitan mencari BBM sejak Jumat hingga hari Sabtu. Ia bahkan tidak bisa menjalankan taksinya, karena kehabisan BBM.

Baca juga: Penjual BBM eceran di Jayapura wajib memiliki kartu PKL

“Saya dua hari tidak narik, karena bahan bakar tidak ada. Sekali isi, saya biasa isi dapat 15 liter. Tapi beberapa hari bahan bakar sudah tidak ada,” katanya saat ditemui Jubi di Sentani, Senin.

Ilham mengaku tidak tahu kenapa pasokan BBM di Sentani tersendat. “Saya juga tidak tahu itu penyebabnya apa, sampai bahan bakar di tiga SPBU di Sentani tidak ada. Tidak adanya bahan bakar berdampak kepada pendapatan saya, baik uang makan, uang setoran, dan juga kebutuhan lainnya di rumah,” kata pria asal Makassar itu.

Warga lainnya, Nixon Tabuni mengaku sempat mencari pertalite dari Waena di Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, hingga Sentani di Kabupaten Jayapura, namun gagal.  Ia terpaksa membeli pertaline di luar SPBU yang dijual dengan harga jauh lebih mahal, Rp17.000 per liter.

Baca juga: Pembelian BBM di Wamena kembali pakai kupon

“Saya tadi dari Waena cari bensin, sampai Sentani tidak dapat. Kebetulan ada [pengecer BBM] yang jual, tapi harganya Rp17.000 per liter. Terpaksa saya isi lima liter, soalnya barang cepat habis. Dari pada tidak dapat, terpaksa saya isi,” jelasnya.

Jubi telah menghubungi Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII, Edi Mangun pada Senin, untuk menanyakan masalah kelangkaan BBM yang terjadi di Sentani itu. Akan tetapi, Edi tidak menjawab panggilan telepon dari Jubi.

Edi hanya menjawab melalui layanan pesan WhatsApp, bahwa dirinya sedang mengikuti rapat. “Sabar, saya lagi rapat di Merauke, nanti saya cek dulu ke Jayapura,” kata Edi dalam jawaban tertulisnya melalui WhatsApp. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Leave a Reply