TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Warga kembali tolak calon Non-Papua di Pilkada Merauke

Papua
Unjuk rasa di Tugu Lingkaran Brawijaya, Merauke, Kamis (13/8/2020) - Jubi/Frans L Kobun.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Sekelompok warga berunjuk rasa, menolak pencalonan kalangan Non-Papua dalam Pilkada Merauke. Mereka berorasi dan membentangkan pelbagai spanduk aspirasi di Tugu Lingkaran Brawijaya, Kamis (13/8/2020).

“Kami menyesalkan (sikap) partai politik. Mereka telah menciptakan konflik dan rasisme dengan memunculkan (mengusung) calon bupati (dari kalangan) Non-Papua,” kata Rofinus, seorang peserta aksi dalam orasinya.

Peserta lain, Emanuel kembali menggaungkan tuntutan hak kesulungan suku Marind, sebagai pemilik ulayat di Merauke dalam Pilkada 2020. Dia mengingatkan hak tersebut jangan dirampas.

“Orang Marind telah menerima (warga) Non-Papua tinggal dan beraktivitas (menetap dan hidup bersama) di sini (Merauke). Karena itu, jangan merampas hak kesulungan (suku Marind). Biarkan (sesama) Orang Marind bersaing dalam pilkada,” katanya.

Dia melanjutkan kalangan Non-Papua saat ini telah menguasai kursi di DPRD Merauke. Karena itu, sudah sepatutnya jabatan kepala daerah diprioritaskan kepada Orang Asli Papua (OAP) Merauke.

Lusia Gebze, yang juga peserta aksi menilai keberadaan mereka sebagai pemilik ulayat negeri Merauke sepertinya tidak dihargai pada pilkada. “Kami telah berkomitmen bahwa mereka yang maju (sebagai calon) pada Pilkada Merauke ialah Orang Marind. Itu (tuntutan tersebut) harus didengar (dipatuhi) semua orang.” (*)

 

Editor: Aries Munandar

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us