TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Vatikan desak Israel-Palestina gelar pembicaraan damai

papua
Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Universitas Al-Azhar Mesir, Sheikh Ahmed al-Tayeb saat menandatangani "dokumen persaudaraan manusia" atau Dokumen Abu Dhabi, 2019 lalu - Jubi.co.id/bbc.com/EPA

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Vatikan mendesak agar Palestina dan Israel melanjutkan pembicaraan damai usai Presiden Palestina Mahmoud Abbas, bertemu secara pribadi dengan Paus Fransiskus, Kamis (4/11/2021) lalu. Jalan damai ditekankan sebagai mutlak untuk mengaktifkan kembali dialog langsung mencapai solusi dua negara.

“Juga dengan bantuan yang lebih giat dari komunitas internasional,” kata Pemerintah Kota Vatikan, dikutip CNN Indonesia  dari AFP, Sabtu, (6/11/2021)

Baca juga :  Konflik Israel Palestina, China anggap AS lumpuhkan PBB
Upaya gencatan senjata konflik Israel – Palestina belum membuahkan hasil
Solidaritas Palestina, buruh pelabuhan Italia ini menolak angkut senjata Israel

Dialog damai itu sebagai penegasan kembali Yerusalem harus diakui semua orang sebagai tempat pertemuan dan bukan konflik, dan statusnya harus mempertahankan identitas serta nilai sebagai Kota Suci bagi ketiga agama Ibrahim. Tercatat dalam pertemuanya di Vatikan  paus dan Abbas bertukar hadiah lalu bersalaman saat Presiden Palestina itu mendoakan kesehatan dan kekuatan yang baik bagi pemimpin Gereja Katolik di masa depan. Pertemuan itu merupakan kali keenam antara keduanya.

Selama perjalanan di negara itu, Abbas juga bertemu dengan para petinggi Italia seperti Perdana Menteri Draghi dan Presiden Sergio Mattarella.

Setelah pertemuan itu, Draghi menyampaikan dukungan untuk dimulainya kembali dialog bilateral dan solusi dua negara yang adil, berkelanjutan dan dinegosiasikan. Abbas juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Takhta Suci, Kardinal Pietri Parolin dan Menteri Luar Negeri de facto Paul Gallagher saat melawat ke Roma, Italia.

Sedankan Israel yang kini dalam pemerintahan Perdana Menteri Naftali Bennett disebut memperumit setiap negosiasi diplomatik formal. Negara itu tak punya posisi yang sama untuk mengakhiri konflik Palestina.

Namun kunjungan tiga menteri Israel baru-baru ini ke Palestina menunjukkan kedua belah pihak tertarik untuk mempromosikan stabilitas dan meningkatkan hubungan, bahkan jika pembicaraan damai mustahil untuk saat ini.

Palestina dan Israel berada dalam konflik yang berkepanjangan, utamanya terkait Yerusalem dan pendudukan di wilayah Palestina. Pada Mei lalu konflik antara Hamas dan Tentara Israel pecah dan mengakibatkan banyak korban sipil termasuk perempuan dan anak.

Beberapa pekan lalu, Israel juga memutuskan untuk memperluas pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Rencana ini menuai kecaman dari warga Palestina, aktivis perdamaian dan negara tetangganya Yordania.

Israel terus berusaha menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Sementara itu, Palestina juga menginginkan wilayah tersebut sebagai bagian dari kedaulatannya. Perundingan damai antara kedua negara itu pernah digelar dan dimediasi oleh Amerika Serikat pada 2014 lalu. Namun, pembicaraan itu tak menghasilkan apa pun alias gagal. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us