Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Management Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, mengatakan bertanggung jawab atas penyerangan dan penembakan 9 prajurit marinir di Nduga, pada 26 Maret 2022.
“Nduga itu wilayah perang Kodap III Nduga. Panglima Kodap III bertanggung jawab atas pembunuhan itu,” ungkap Sebby Sambom, Juru Bicara TPNPB-OPM, Minggu (27/03/2022)
Sambom mengatakan pihaknya telah menerima laporan resmi dari Pemimpin TPNPB Kodap III Derakma-Ndugama, Egianus Kogoya. Kogoya melaporkan pasukannya melakukan serangan di Pos Militer Indonesia.
“Kontak tembak terjadi di samping kantor [Dinas] Perikanan yang berdekatan dengan rumah sakit lama ujung Bandara Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, Papua,” katanya.
Baca juga: Seorang anggota TPNPB di Teluk Bintuni tutup usia
Kata dia, penyerangan ini bertepatan dengan hari jadinya TPNPB, sebagai sayap militer OPM. TPNPB sebagai sayap militer OPM dibentuk pada 26 Maret 1963.
“Saat HUT TPNPB yang ke-51, pasukan TPNPB Kodap III melakukan serangan di Pos Militer Indonesia,” katanya.
Menurutnya kontak senjata telah dilakukan sore ini, Minggu (27/3/2022), pada pukul 5 sampai 7 malam. Pasukan sniper TPNPB menyerang dan menembakkan peluru granat dari senapan pelontar.
“Apakah ada korban atau tidak, belum dipastikan. Sementara pihak TPNPB belum ada korban,” katanya.
Sambom mengatakan penyerangan itu berawal dari pantauan pasukan TPNPB, terkait keberadaan pasukan TNI/Polri di pinggir Kali Kenyam. Pasukan TPNPB mengamati selama satu pekan, sebelum memutuskan untuk menyerang. (*)
Editor: Kristianto Galuwo