Tolak vaksinasi, pendeta-pendeta gereja di Fiji mengundurkan diri

Tolak vaksinasi, pendeta-pendeta gereja di Fiji mengundurkan diri 1 i Papua
Dengan kebijakan ‘No jab, no job’, gereja di Fiji juga dikategorikan sebagai tempat kerja dan, oleh karena itu, semua pemegang jabatannya harus menerima vaksinasi. - Fiji Methodist Church

Papua No.1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Sekelompok pendeta gereja di Fiji telah mengundurkan diri karena tidak ingin menerima vaksinasi Covid-19.

Sejak kebijakan ‘No jab, no job’ pemerintah Fiji yang mewajibkan semua pegawai publik untuk divaksinasi diumumkan pada bulan Juni, ada tekanan kepada para pendeta agar juga menerima vaksinasi.

Read More

Gereja Christian Mission Fellowship (CMF) mengungkapkan bahwa 10 pendetanya telah mengajukan surat pengunduran diri mereka.

Direktur Media gereja CMF, Joe Kurulo, mengatakan para pendeta itu tidak dipaksa untuk mengundurkan diri, namun mereka melakukannya atas keinginan mereka sendiri. Kurulo menekankan bahwa pihak gereja pun menghormati keputusan mereka.

“Jika mereka merasa ingin mengajukan pengunduran diri, kami akan menghormati keputusan mereka,” tutur Kurulo. “Sejak kebijakan ‘No jab, no job’ itu berlaku, gereja juga dikategorikan sebagai tempat kerja dan, oleh karena itu, semua pemegang jabatannya harus menerima vaksinasi atau gereja akan dikenai denda berat.

“Pendeta-pendeta telah diberikan waktu hingga November untuk menerima vaksinasi, tetapi keputusan mereka sendiri, baik untuk divaksinasi atau tidak, akan tetap dihormati oleh gereja.”

Presiden dari gereja lainnya, New Methodist Christian Fellowship, Pastor Atu Vulaono mengakui bahwa semua pendeta mereka telah menerima vaksinasi penuh.

Sementara itu sekretaris bagian untuk komunikasi dan misi luar negeri dari Gereja Methodist di Fiji, Pendeta Wilfred Regunamada, juga menekankan bahwa mereka tidak memberhentikan satupun pendeta mereka, and juga tidak memaksa mereka untuk mengundurkan diri.

“Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi kepada pendeta-pendeta kami dan mereka diberikan waktu hingga November untuk mendapatkan vaksinnya,” menurut Regunamada. “Pandangan gereja kami yang utama adalah untuk menjamin keselamatan jemaat kami, yang berarti para pendeta, yang merupakan pelayan dari jemaat, perlu divaksinasi terlebih dahulu. Saat ini, mereka yang belum divaksinasi telah diminta untuk tidak mengambil bagian dalam kebaktian gereja apa pun, dan disarankan untuk tinggal di rumah mereka sendiri dan upah mereka masih dibayar.”

Menurut Kementerian Kesehatan Fiji, 592.242 orang telah menerima dosis pertama vaksin mereka, dan 448.128 telah mendapatkan keduanya.

Menurut Sekretaris Kementerian Kesehatan dr. James Fong, “berdasarkan total populasi kami yang terbaru, ada 618.173 orang berusia 18 tahun ke atas, cakupan vaksinasi sekarang adalah 95,8% orang dewasa yang telah menerima setidaknya tahapan pertama, dan 72,5% sekarang sudah menerima vaksinasi penuh”.

“Untuk anak-anak, hingga 24 September, sudah 17.996 anak telah menerima dosis pertama.” (RNZ Pacific)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply