TNI sebut dua prajuritnya tewas saat kontak senjata di Intan Jaya.

Papua- Penembakan -pembunuhan pendeta Yeremia-operasimiliter
Ilustrasi penembakan - Dok. Jubi

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi –Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III  menyebut dua prajurit TNI gugur dalam baku tembak yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, sekitar pukul 06:30 WIT, Jum’at, (22/1/2021) kemarin.

Read More

“KKB di Papua kembali melakukan aksi teror dengan menembaki prajurit TNI dari Yonif R 400/BR yang mengakibatkan dua prajurit TNI gugur,” kata Kepala Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga : Konflik Intan Jaya (2) : Kekerasan yang mengorbankan warga sipil 

TPNPB bertanggungjawab tewasnya anggota TNI di Intan Jaya 

Kontak senjata di Kabupaten Pegunungan Bintang, TPNPB korban dari TNI

Suriastawa  menyebut kontak senjata terjadi mulai pukul 06.30 WIT hingg  saat pukul 12:00 WIT. Menurut dia, dua korban prajurit TNI meliputi Pratu Roy Vebrianto ditembak di Pos Titigi Yonif Raider 400/BR di Kampung Titigi, Intan Jaya, Papua. Sedangkan korban lain, Pratu Dedi dari Pos Hitadipa, menjadi korban penembakan saat pengejaran.

“Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa,” kata Suriastawa menambahkan.

Kedua korban tersebut akan dievakuasi ke Timika menggunakan Heli Caracal.

Sebelumnya Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono membenarkan ada anggota TNI korban penembakan. Namun ia menyebutkan satu korban  prajurit TNI dilaporkan tewas.

“Iya, betul [ada kontak senjata], satu [prajurit TNI] gugur,” ujar Yogo.

Secara terpisah, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa melalui pesan singkat menyatakan kontak tembak di Kampung Titigi itu berlanjut hingga Jumat siang. Suriastawa menyatakan pihaknya tengah berusaha menetralisir keadaan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. (*)

CNN Indonesia,  Alexander Loen

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply