TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Serangan milisi di barat daya Niger tewaskan pejabat dan 68 orang lain

Ilustrasi penembakan. - IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Niamey, Jubi – Menteri Dalam Negeri Niger Alkache Alhada, mengatakan serangan milisi di barat daya Niger telah mematikan 69 orang, termasuk seorang wali kota. Serangan tersebut merupakan bagian dari gelombang kekerasan terhadap warga sipil yang melanda negara itu tahun ini.

Sebuah delegasi yang dipimpin oleh wali kota Banibangou disergap pada Selasa sekitar 50 kilometer dari kota, dekat perbatasan dengan Mali.

Baca juga : Serangan Senin malam di Nigeria tewaskan 70 tentara
Serangan Boko Haram di Nigeria tewaskan 30 orang
Ratusan narapidana di Nigeria lepas saat kelompok bersenjata membobol penjara

Daerah itu dikuasai oleh gerilyawan yang terkait dengan afiliasi lokal ISIS yang telah menewaskan ratusan warga sipil di komunitas pedesaan tahun ini. Menteri Dalam Negeri Alkache Alhada di televisi pemerintah menyatakan Tercatat 15 orang selamat dan operasi pencarian sedang berlangsung,

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun zona gersang dan miskin di Afrika Barat yang meliputi perbatasan Niger, Mali dan Burkina Faso dilanda kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok-kelompok bersenjata, beberapa terkait dengan al Qaeda, berusaha membangun kontrol atas masyarakat dan menyingkirkan wilayah tersebut dari kekuatan militer lokal dan internasional. Ribuan warga sipil tewas dan jutaan mengungsi.

Kelompok-kelompok militan telah membunuh lebih dari 530 orang dalam serangan terhadap warga sipil di wilayah perbatasan barat daya Niger tahun ini. Serangan terhadap warga sipil tahun ini lima kali lebih banyak dari pada  2020, menurut data yang diberikan oleh Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED), sebuah konsultan yang melacak kekerasan politik.

Pada Agustus, militan melakukan serangkaian serangan di daerah itu, yang menewaskan 37 orang. Kelompok militan sering menargetkan pejabat lokal termasuk wali kota, kepala desa dan tetua agama dalam upaya untuk mengacaukan masyarakat, membuat mereka rentan terhadap pemerasan dan menyerang. Ratusan pejabat tersebut telah dibunuh atau diculik sejak awal 2018. (*)

Editor : Edi Faisol

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us