Sebanyak 1.239 nelayan di Kota Jayapura dapat kartu Kusuka 1 i Papua
Salah satu nelayan di Hamadi saat menunjukkan contoh kartu Kusuka elektronik. – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Hingga November 2019, sebanyak 1.239 dari 2 ribu nelayan di Kota Jayapura sudah memegang kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (Kusuka). Kartu Kusuka ini merupakan perubahan dari kartu Nelayan.

“Yang belum terdaftar karena nelayan ini ada tiga kategori, yaitu nelayan penuh, nelayan sambilan utama, dan nelayan sambilan tambahan,” ujar Sibi di Dermaga Pol Air Polda Papua, Jumat (22/11/19).

Dijelaskan Sibi, kartu Kusuka sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2016, sebagai landasan hukum pelaksanaan kegiatan kartu Kusuka baik pemerintah pusat maupun daerah, dalam rangka perlindungan nelayan.

“Manfaatnya sebagai perlindungan dan pemberdayaan nelayan, peningkatan kesejahteraan serta menciptakan efektivitas dan efisiensi nelayan sekaligus merupakan identitas dari nelayan,” ujar Sibi.

Dikatakan Sibi, manfaat kartu Kusuka agar nelayan bisa dapatkan bantuan dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, yaitu gratis biaya pendidikan dan berhak atas program sertifikat hak atas tanah nelayan dan bisa juga mengajukan kredit ke bank.

Selain itu, kartu Kusuka juga berfungsi sebagai asuransi bagi nelayan bila terjadi kecelakaan ketika sedang melaut, seperti klaim asuransi kecelakaan dan mesin rusak saat beraktivitas.

“Nelayan yang sudah lapor kami data, terus dikirim ke pemerintah pusat. Kemudian diverifikasi lagi sesuai kartu tanda penduduk (KTP) dan pekerjaan. Kalau sudah diverifikasi maka data tersebut dilihat kembali untuk dicetak datanya, setelah itu kami telepon nelayan yang bersangkutan untuk ambil kartunya,” jelas Sibi.

Salah satu nelayan di Hamadi, Asbany Wihyawari mengatakan kartu Kusuka sangat membantu nelayan dalam mendapatkan pelayanan seperti asuransi kecelakaan.

“Harapannya dari Dinas Perikanan bisa membina kami untuk mencari ikan di laut sehingga kami bisa berkembang lagi,” jelas Wihyawari. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Leave a Reply