TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Rusia serang Ukraina, korban tewas mulai berjatuhan

Papua, serangan
Ilustrasi serangan tentara, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Kiev, Jubi – Tembakan mortir Rusia ke wilayah Ukraina telah menimbulkan korban tewas hingga delapan orang.  tercatat Rusia meluncurkan serangan udara dan darat secara besar-besaran di negara tetangganya itu pada Kamis, (24/2/2022).

Penjaga perbatasan mengungkapkan bahwa pasukan militer Rusia menerobos perbatasan Ukraina menuju wilayah Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk. Ukraina sebelumnya mengatakan tentaranya diserang dari Belarus dan Rusia pada Kamis, sekitar pukul 5 pagi waktu setempat.

Baca juga : NATO desak Rusia tempuh jalur diplomasi dalam krisis Ukraina
Agresi Rusia ke Ukraina Inggris siapkan bantuan militer dan ekonomi
Kemungkinan serangan Rusia AS dan sejumlah negara minta warganya tinggalkan Ukraina

Serangan juga diluncurkan dari Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia, menurut dinas penjaga perbatasan Ukraina.

Hal itu membuat Ukraina meminta Turki agar menutup selat Bosphorus dan Dardanelles bagi kapal-kapal Rusia.

Duta Besar Ukraina untuk Ankara, Vasyl Bodnar, juga menginginkan adanya sanksi terhadap Moskow setelah Rusia meluncurkan serangan darat dan udara secara besar-besaran terhadap negara tetangganya itu.

Turki, negara anggota NATO yang berbagi perbatasan Laut Hitam dengan Ukraina dan Rusia, menentang sanksi, namun menyebut aksi Rusia terhadap Ukraina tidak dapat diterima.

Berdasarkan pakta 1936, Ankara memiliki kendali atas kedua selat tersebut dan dapat membatasi lintasan kapal perang jika terancam atau selama masa perang .

“Kami meminta supaya wilayah udara, selat Bosphorus dan Dardanelles ditutup. Kami telah menyampaikan tuntutan kami yang relevan kepada pihak Turki. Pada saat bersamaan, kami ingin menerapkan sanksi terhadap pihak Rusia,” kata Bodnar dikutip Antara dari Reuters.

Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengulangi tawarannya untuk menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina.

Erdogan mengatakan Turki yang menjalin hubungan baik dengan keduanya akan mengambil sebuah langkah yang tidak membahayakan hubungan bilateral mereka. Ia meminta Ukraina dan Rusia agar melanjutkan perundingan dan mengatakan NATO harus “menentukan sikapnya”. (*)

Editor : Edi Faisol

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us