TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Populasi tanaman kelapa Samoa menua

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Apia, Jubi – Sekitar 80 persen dari spesies tanaman kelapa di Samoa menua, dan sangat mendesak bagi Samoa untuk melakukan penanaman kembali, jika mereka ingin terus memenuhi permintaan pasar global atas produk kopra yang diproduksi secara lokal.

Itu adalah kekhawatiran yang diangkat baru-baru ini Asisten CEO Kementerian Pertanian, Moafanua Tolo Iosefo, saat membuka program Pelatihan untuk Pelatih (ToT) untuk inisiatif Coconut Industry Development for the Pacific (CIDP).

Moafanua mengungkapkan kepada Samoa Observer bahwa selama lima tahun terakhir, data yang ada mengungkapkan bahwa produksi kopra lokal negara itu terus meningkat, namun beberapa tahun terakhir angka ini mulai menurun.

“Ini adalah kekhawatiran besar bagi kita. Jadi di Samoa saat ini produksi kelapa sedang menurun,” katanya.

Dengan tingginya permintaan pasar global atas minyak kelapa yang diproduksi oleh Pacific Oil di Samoa, Moafanua mengatakan mereka berharap dengan program penanaman kembali berbasis masyarakat yang sedang dilaksanakan saat ini oleh Kementeriannya, Samoa akan mampu meneruskan keterlibatannya dalam industri global, dan meningkatkan ekspor negara di masa depan.

“Dengan berbicara kepada mereka (Pacific Oil) tentang proses produksi, melihat kapasitas yang kita miliki, itu tidak cukup,” kata Moafanua.

“Permintaan terus meningkat dan kita tidak dapat memenuhinya, ini adalah salah satu kekhawatiran utama kita karena sebagian besar produksi kelapa kita menurun, akibat mayoritas tanaman kelapa kita sudah semakin tua, Itu sebabnya kita memulai program penanaman kembali.”

“Jadi, sepertinya ada masa depan yang cerah untuk industri kelapa di Samoa dalam hal ekspor – minyak kelapa maupun produk lainnya, tetapi itu adalah permasalahan utama; kita tidak memiliki produksi yang cukup secara lokal untuk memenuhi permintaan global.”

Moafanua menerangkan bahwa dalam lima tahun ke depan, Kementeriannya berharap untuk menanam kembali sekitar 80-90 persen dari seluruh perkebunan kelapa, dan pemerintah berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan industri ini, melalui pemberian bantuan keuangan.

“Mudah-mudahan dalam 10 tahun ke depan, produksi akan meningkat dan kita akan dapat memenuhi permintaan pasar global.”

“Kita berharap semua pihak bisa bekerja sama, dan dengan program yang kami jalankan yaitu penanaman kembali, kita bekerja dengan lebih dari 60 desa di Savaii dan lebih dari 30 desa di Upolu. Kita sudah memiliki perjanjian, jadi Kementerian menyiapkan 2.000-5.000 bibit setiap bulan agar mereka dapat didistribusikan, jadi mungkin dalam periode lima tahun, kita berharap dapat menumbuhkan sebanyak mungkin tanaman kelapa, mungkin sekitar 90 persen dari seluruh perkebunan kelapa.”

Moafanua menambahkan bahwa harga produk kelapa saat ini di pasar global cukup baik, sehingga industri kelapa lokal seharusnya mampu mempertahankan pemasukan mereka secara ekonomi.

Program Pelatihan untuk Pelatih CIPD, yang berfokus pada pengelolaan hama dan penyakit di perkebunan kelapa, dilaksanakan di Tanoa Tusitala Hotel di Apia. (Samoa Observer)

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us