Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Tanah Papua, Oktober tahun ini, kemungkinan bakal digelar tanpa penonton seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, berapa hari lalu.
Menanggapi adanya wacana tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua lantas memberikan respons. Wacana itu dinilai akan berpengaruh pada penampilan atlet yang bertanding, yang mana suporter ataupun penonton mempunyai peran yang sangat penting.
“PON kali ini sedikit berbeda karena berada di tengah pandemi. Saya tidak tahu apakah nanti penyelenggara akan mengizinkan adanya penonton atau tidak. Padahal kehadiran penonton itu sangat penting untuk memberikan semangat kepada atlet-atlet kita yang bertanding,” ujar Kenius, baru-baru ini.
Guna mengantisipasi terealisasinya wacana itu, Kenius mengimbau kepada para atlet Papua yang tengah menjalani pemusatan latihan (TC) untuk mematangkan persiapan mereka.
“Kalau kemudian digelar tanpa penonton, maka yang kita minta atlet-atlet kita harus menyiapkan diri dengan baik agar bisa jadi juara,” kata Kenius.
Baca juga: Disorda jamin atlet Puslatprov Papua bisa jajal arena PON XX
Sebelumnya, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, belum lama ini menyatakan perhelatan PON XX kemungkinan tak akan diramaikan oleh penonton.
Pasalnya, dengan menghadirkan penonton di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, akan sangat berisiko.
“Masa waktu dari Januari ini sampai dengan menjelang perhelatan itu kita akan melakukan evaluasi. Apakah dimungkinkan pelaksanaan dengan penonton, jika tidak alternatifnya tanpa penonton, itu skenario terburuknya,” kata Norman.
Jika wacana tersebut menjadi pilihan terakhir, pihaknya juga tengah memikirkan skenario alternatif agar masyarakat bisa tetap menyaksikan jalannya perhelatan PON XX di setiap cabang olahraga.
Skenario alternatifnya, dikatakan Norman, yakni dengan menyiarkan setiap pertandingan PON XX melalui live streaming.
“Ada kemungkinan pelaksanaan PON dilakukan tanpa penonton, tapi kan sekarang bisa dilihat lewat live streaming atau nonton di TV,” ungkapnya.
Mantan Pangdam Jaya dan Kepala BIN ini pun berharap bisa mendapatkan solusi terbaik dengan menjalin komunikasi dan koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan iven olahraga akbar Indonesia itu.
“Karena kita harus mencari jalan keluar bagaimana menyelenggarakan iven olahraga di tengah pandemi Covid-19 ini. Olahraga kita di tahun 2020 terhenti sudah cukup lama dan kita harus cari solusi. Kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Maka dari itu saya ingin mencari solusinya. Saya yakin kita bisa menemukan itu,” tuturnya.
Olimpiade musim panas yang akan digelar di Tokyo, Jepang, 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 akan menjadi rujukan bagi Pemerintah Indonesia untuk memastikan perhelatan PON XX di Tanah Papua. (*)
Editor: Dewi Wulandari