Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Nabire, Jubi – Tema hari Pahlawan tahun 2018 “Semangat Pahlawan di Dadaku” bermakna sesuai fitrah dalam setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan. Olehnya, siapapun dapat menjadi pahlawan tanpa terkecuali, dapat berinisiatif mengabdikan diri dengan hal bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Peringatan hari Pahlawan bukan semata sebuah acara yang harus sarat makna, bukan hanya sebagai prosesi, namun subtansinya harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebab nilai kepahlawanan bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Dan peringtannya menjadi energi dan semangat baru mewarisi kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa,”.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Nabire, Amirullah Hasyim, saat membacakan amanat Menteri Sosial RI pada peringatan hari Pahlwan dalam upacara yang digelar di halaman kantor Bupati Nabire, Sabtu (10/11/2018).
Lanjut Amirullah, setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan berkiprah di eranya. Bangsa Indonesia memerlukan pahlawaan baru dan membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi di bidangnya untuk kemajuan negeri ini.
“Kita membutuhkan generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter, dan menguasai ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa,” tuturnya.
Pemuda zaman ini perlu mewarisi semangat para leluhur dalam memperjuangkan kemerdekan. Pemuda harus berupaya menciptakan kreatifitasnya, bukan sebaliknya merusak diri dengan melakukan hal-hal yang melanggar norma.
“Siapa yang berjuang, dia akan berhasil, ini kuncinya,” kata Wabup Amirullah Hasyim.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nabire, Izak, mengatakan peringatan hari pahlawan tahun 2018 di Nabire terbagi menjadi dua, dimana para ASN dan TNI/Polri dibagi dan mengikuti upacara di dua tempat yakni taman makam pahlawan dan kantor Bupati Nabire.
“Kita bagi dua, separuh ke TMP dan lainnya di kantor bupati,” katanya.
Izak berharap peran serta pemuda sebagai generasi penerus sangat dibutuhkan dalam pembangunan yang dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun seluruh elemen bangsa.
“Pemuda hendaknya menjadi pelaku pembangunan, sebab kelak merekalah yang menikmatinya,” ujarnya menutup pembicaraan. (*)