Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kondisi kritis yang dialami Persipura Jayapura di zona degradasi membuat salah satu legenda dan mantan kapten tim Persipura, Eduard Ivakdalam turut bersuara. Edu, sapaan akrabnya, meminta agar klub sepak bola kebanggaan masyarakat Papua itu jangan sampai terdegradasi.
Pasalnya, Persipura saat ini masih tertahan di peringkat ke-16 atau di zona degradasi dengan mengoleksi 23 poin setelah mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Edu menegaskan, saat dirinya berseragam Merah Hitam, yang dijaga oleh seluruh pemain, pelatih hingga manajemen adalah tetap bertahan di kompetisi kasta tertinggi.
Karena, kata Edu, jika sampai terdegradasi, itu dosa besar yang dibuat oleh Persipura atas perjuangan para legenda yang dahulu sudah susah payah mengangkat tim Mutiara Hitam hingga bisa menjadi klub sepak bola tersukses di Indonesia.
“Saya coba berkomunikasi dengan adik-adik di Persipura dan saya berikan motivasi ke mereka bahwa harus menjaga jangan sampai kita terdegradasi. Saya melihat mereka menangis dan keluar dari stadion dengan kepala tertunduk dan saya ikut bersedih. Karena selama saya bermain dulu kita juga jaga jangan sampai kita terdegradasi karena itu sangat berdosa. Tetapi sekarang ini hal itu hampir terjadi,” kata Edu, Kamis (10/3/22).
“Di satu sisi, saya melihat bahwa mental adik-adik kita lagi drop dan butuh figur yang bisa memotivasi mereka kembali ke jalur yang benar. Dan kita sendiri tahu bahwa beberapa tahun lalu Persipura dikenal sebagai klub yang hebat dan dengan materi pemain yang ada saat ini sebenarnya kita tidak kalah kualitasnya dengan klub lain,” tambah Edu.
Sebagai mantan pemain dan kini berkarir sebagai pelatih, Edu menilai problem serius yang dihadapi oleh Persipura saat ini ialah masalah finishing atau penyelesaian akhir. Hal itu kerap menjadi biang kegagalan Persipura memetik tiga poin.
“Kita selalu melihat bahwa Persipura mendominasi pertandingan dengan ball possession dan kenapa tidak banyak melatih soal finsihing karena masalah Persipura saat ini sebenarnya itu finishing. Apa yang kurang harus segera dibenahi karena ini poin-poin sangat sulit dan riskan untuk kita keluar dari zona degradasi karena lawan yang akan dihadapi tengah berjuang untuk pertahankan itu juga,” bebernya.
Pelatih yang sukses membawa tim sepak bola Papua meraih medali emas PON XX itu berharap skuad Mutiara Hitam bisa terus berjuang habis-habisan sampai akhir kompetisi agar bisa menyelamatkan diri dari zona degradasi.
“Kita semua berdoa untuk mereka dan masyarakat juga berdoa untuk Persipura tapi sejarah itu cuma dua, juara dan degradasi. Kalau mereka sudah cinta dengan pekerjaan dan tanah ini mereka harus kerja dan berjuang sungguh-sungguh. Yang harus diketahui bahwa kita bermain bukan untuk uang tapi untuk Tanah Papua,” tekan Edu.
Baca juga: Persipura kehilangan manajer, Rudy Maswi gantikan Ridwan Bento Madubun
Terpisah, pemain senior Persipura, Yustinus Pae, yang menyandang ban kapten dalam dua pertandingan terakhir menyatakan ia dan rekan-rekannya akan berjuang keras untuk mengangkat posisi Persipura dari zona degradasi.
“Kami di sini akan berjuang hingga pertandingan terakhir, kami mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat Papua dan pecinta Persipura dimanapun berada, karena itu akan menjadi kekuatan bagi kami,” kata pemain yang akrab disapa Tipa itu. (*)
Editor: Dewi Wulandari