Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menjelaskan penyebaran kasus Covid-19 atau virus korona mulai bergeser ke transmisi lokal, yang semula penularannya didominasi dari luar kota.
“Awalnya penyebarannya hanya terjadi kepada para pelaku perjalanan dari luar yang datang ke Kota Jayapura melalui bandara dan pelabuhan,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (10/2/2022).
Dikatakan Tomi Mano, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, warga dari luar kota yang terpapar sebanyak 50 orang sejak 20 Januari 2022 dan sudah tidak ada penambahan lagi selama tiga hari terakhir. Dari 50 orang yang terpapar ini, yang sudah sembuh ada 14 orang, yang masih dirawat sebanyak 36 orang.
“Selama satu minggu warga yang terpapar Covid-19 hanya terjadi warga dari luar. Kami susah melacak keberadaan mereka, karena tidak memiliki identitas yang jelas, sehingga mereka dengan bebas menyebarkan Covid-19 sehingga terjadilah transmisi lokal penyebaran Covid-19 ini,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano berharap dengan melihat angka harian paparan Covid-19 hingga 90 orang, masyarakat tetap harus waspada terhadap dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) sehingga tidak mudah terpapar.
“Hanya ada dua kuncinya untuk memutus penyebaran Covid-19 ini, yaitu vaksinasi dan prokes yang ketat. Kami akan membuat gembyar vaksin untuk umum dan tetap mengimbau masyarakat agar pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: Pemkot Jayapura berharap pengetatan prokes berdampak pada penyebaran Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, meningkatnya penyebaran Covid-19 di ibukota Provinsi Papua, karena gencar dilakukan contact tracing atau penelusuran.
“Kadang satu orang kami tracing bisa 90 orang dan banyak positif juga. Sekarang yang sudah terpapar ada 551 orang dari 20 Januari 2022. Penyebarannya sangat cepat. Saya minta warga tetap waspada dan taat prokes supaya mempercepat memutus penyebaran Covid-19 ini,” ujar Antari.
Antari menambahkan transmisi lokal penyebaran Covid-19 paling banyak menjangkiti usia produktif, yaitu 20-50 tahun ke atas. Sementara anak sekolah atau usia 6-11 tahun belum ada berdasarkan kajian jumlah kasus tertinggi atau rasio incident rate denghan proporsi kelompok usia per 10 tahun sampai dengan usia 70 tahun. (*)
Editor: Dewi Wulandari