Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua menyerahkan hasil kegiatan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) anggaran 2019 dengan nilai aset Rp9.680.832.000, yang ditandai dengan penandatanganan serah terima barang di halaman Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (21/9/2020).

Penyerahan bantuan hibah barang milik negara tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya berupa penataan peningkatan infrastruktur permukiman kawasan kumuh Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.

Jenis pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan, yaitu drainase sepanjang 1.778,01 m2, jerambah 179,43 m2, pelebaran perkerasan dan bahu jalan 526,79 m2, paving blok dan pengecatan 4.674,98 m2, pemasangan pipa drain PVC 307,09 m, pembuatan pot bunga (tanah humus dan tanaman) sebanyak 151 unit, pemasangan bak sampah 30 unit, dan pemasangan hydran pillar ada 5 unit.

“Ini wajib kami serahkan karena bidang cipta karya sudah menjadi kewajiban pemerintah kabupaten dan kota. Jadi, selesai bangun langsung kami serahkan supaya dikelola dan dirawat oleh pemerintah daerah,” ujar Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua, Corneles Sagrim.

Baca juga: Wali Kota Tomi Mano sebut kawasan kumuh di daerahnya tinggal 7,73 persen

Sagrim menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Jayapura dan masyarakat yang telah mendukung pengerjaan infrastruktur tersebut sehingga berjalan dengan lancar.

“Penataan peningkatan kawasan kumuh di Hamadi yang kami tuntaskan seluas 100,7 hektar sesuai SK Wali Kota. Semoga masyarakat menjaga dan merawat sehingga bermanfaat,” ujar Sagrim.

Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan Pemerintah Pusat sangat peduli dengan pembangunan di Kota Jayapura khususnya di bidang infrastruktur, seperti pembangunan jembatan Youtefa dan peningkatan permukiman kawasan kumuh.

“Banyak hasil yang sudah kita lihat seperti air bersih, MCK, jalan lingkungan,  yang tentunya bermanfaat untuk masyarakat untuk kepentingan publik. Kami masih mohon dukungan dalam program ke depan,” ujar Tomi Mano.

Tomi Mano berharap partisipasi dari para lurah dan masyarakat untuk menjaga sehingga lingkungan tidak kembali kumuh. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Leave a Reply