Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Provinsi Papua akan menambah los buah di Pasar Baru Youtefa agar dapat menampung seluruh pedagang buah yang berjualan di Pasar Youtefa lama.

“Tahun ini kami bangun. Anggarannya sudah siap, ada Rp2 miliar dari Kementerian Perdagangan,” ujar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Robert L.N. Awi di Pasar Youtefa Baru, Distrik Abepura, Kota Jayapura-Papua, Rabu (23/9/2020).

Dikatakan Awi, pembangunan los buah tersebut sudah selesai proses lelang, tinggal proses pengerjaanya, sehingga dapat digunakan oleh pedagang. Sebanyak 100 pedagang buah akan menempati los tersebut.

Menurut Awi, kebijakan penambahan los buah merupakan hasil evaluasi atas pantauan pedagang buah yang jumlahnya banyak sehingga membutuhkan kebijakan-kebijakan dalam mendorong aktivitas ekonomi.

“Target kami, los buah ini tiga bulan sudah selesai dikerjakan. Ada tempat parkir untuk pedagang bongkar muat. Penataan pasar agar semakin memberi kenyamanan bagu warga yang melakukan aktivitas jual beli. Penambahan los buah ini memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan berbelanja,” ujar Awi.

Baca juga: Sebanyak 300 pedagang akan direlokasi ke Pasar Baru Youtefa 

Pasar Baru Youtefa yang dibangun Pemerintah Kota Jayapura di atas lahan seluas lima hektar itu memiliki tiga blok, yaitu blok A untuk pedagang mama-mama Papua, blok B untuk pedagang daging dan ikan termasuk pedagang tahu tempe telur, dan blok C untuk pasar pagi dari Koya dan Arso.

Pasar ini dinilai sangat representatif, bebas banjir, pedagang tidak kepanasan, dan bersih. Pedagang yang akan berjualan di Pasar Baru Youtefa ditaksir mencapai 1.300. Pembangunan pasar telah menyerap dana APBN dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp18 miliar, sejak dianggarkan tahun 2016.

Seorang pedagang sayur di Pasar Regional Youtefa, Debora Asmuruf, mengatakan kondisi pasar lama jalannya becek usai turun hujan sehingga mengurangi warga datang berbelanja, yang berdampak pada omset penjualannya.

“Saya berharap secepatnya bisa pindah di pasar baru karena pasarnya saya lihat bersih, tidak becek, tidak kepanasan. Saya juga berharap banyak pembeli sehingga dagangan saya makin laku,” ujar Asmuruf. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Leave a Reply