Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dua pekan terakhir tersebar narasi TNI membombardir sejumlah kampung warga sipil di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. TNI menjatuhkan bom-bom mortir ke perkampungan warga yang dicurigai markas TPNPB dari helikopter sehingga menyebabkan kerusakan sejumlah rumah warga.
Pelaksana Harian Ketua Dewan Adat Papua Wilayah Ngalum-Kupel, Antonius Urobmabin, yang diminta konfirmasi terkait informasi yang beredar mengatakan dirinya sedang memastikan informasi yang tersebar.
“Saya belum tahu informasi itu. Saya akan sampaikan usai memastikan,” ungkapnya menjawab pertanyaan jurnalis Jubi, Minggu (24/10/2021).
Sementara, Pastor Dekan Pegunungan Bintang, RD James Kossay, yang dikonfirmasi membenarkan informasi yang beradar. Ia mengatakan ada aktivitas militer Indonesia di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Itu betul. Sekitar empat kali di empat tempat yang berbeda,” unglap Pastor Kossay melalui pesan singkatnya dari wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (24/10/2021).

Baca juga: MRP akan keluarkan pernyataan sikap resmi soal penyerangan di Kiwirok
Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, mengatakan pasukan militer Indonesia terus menyerang markas TPNPB melalui udara sejak 14 Oktober hingga 21 Oktober 2021. Serangan menggunakan bom mortir di empat kampung di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Serangan udara, helikopter turunkan bom mortir sebanyak tujuh kali di markas Panglima Ngalum Kupel,” ungkap Sambom.
Kata dia, militer juga membombardir empat wilayah perkampungan warga sipil. Empat kampung itu yakni Kampung Pelebip, Kampung Kiwi, Kampung Delpem, dan Kampung Lolim.
“Juga serangan udara ke empat kampung itu yaitu jatuhkan bom sebanyak 42 kali di pemukiman penduduk lokal,” ungkapnya.
Kata dia, serangan itu menyebabkan rumah-rumah warga di empat kampung ini terbakar habis. Belum ada laporan tentang korban jiwa warga sipil maupun militer pro kemerdekaan Papua dari serangan ini.
“Banyak warga yang mengungsi. Pasukan TPNPB yang bertahan di markas,” ungkapnya.
Kata dia, dari puluhan bom mortir yang dijatuhkan, satu bom tidak berhasil meledak. Pasukan TPNPB mengamankan bom mortir itu.
“Satu buah bom rudal telah berhasil ditemukan pihak TPNPB OPM Kodap 15 Ngalum Kupel,” ungkapnya.

Baca juga: Wilayah Kiwirok Barat diduga jadi basis TPNPB
Kapendam XIIV Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria, mengatakan tidak mengetahui informasi yang beredar di media sosial. Ia mengatakan pihaknya akan mencari kebenaran informasi yang beradar.
“Terima kasih atas informasinya, saya akan cari informasi terlebih dahulu, bila ada perkembangan akan disampaikan, terima kasih,” ungkap Partria menjawab pertanyaan Jubi. (*)
Editor: Dewi Wulandari