Papua No. 1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Dewan Universitas Pasifik Selatan (USP) telah membatalkan penangguhan Profesor Pal Ahluwalia.
Siaran media dari Dewan itu menyatakan bahwa setelah mempertimbangkan keputusan Komite Eksekutif, mereka percaya telah ada pelanggaraan proses yang sebenarnya.
Dewan USP juga menegaskan agar proses yang ada, sebagaimana ditentukan dalam ordonansi Ordinance to Govern the Discipline of the Vice-Chancellor, dipatuhi dalam menyelidiki tuduhan terhadap Ahluwalia.
Menteri Pendidikan Fiji, Rosy Akbar, berkata Pemerintah Fiji akan mendukung keputusan apa pun yang diambil oleh Dewan USP setelah pertemuan khusus Rabu lalu.
Akbar menerangkan ada lima perwakilan dari pemerintah Fiji yang hadir dalam pertemuan itu, dan menambahkan bahwa Wakil Rektor Winston Thompson telah diminta agar mengundurkan diri dari Dewan itu untuk menghindari konflik kepentingan.
“Tujuan dari pertemuan hari ini adalah untuk menemukan resolusi yang cepat untuk masalah yang terjadi di Universitas ini, dan pendirian Fiji, seperti yang telah saya katakan, adalah tentang tata kelola yang baik, dan kita masih mendorong adanya tata kelola yang baik, dan itulah sebabnya kita mendukung dewan.”
Dalam pertemuan Rabu lalu, 22 suara setuju untuk membatalkan penskorsan Ahluwalia, sementara sembilan menentang keputusan itu.
Rektor utama USP yang akan diangkat dan Presiden Nauru, Lionel Aingimea, mengambil alih memimpin sisa pertemuan itu setelah Winston Thompson meninggalkan pertemuan karena konflik kepentingan. (FBC News)
Editor: Kristianto Galuwo