TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Berulang tahun ke-78, Uskup Keuskupan Jayapura rindukan penggantinya

Uskup Jayapura, Papua
Uskup Jayapura, Mgr Leo Laba Ladjar – Jubi/ANTARA/HO-Humas Polda Papua

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr Leo Laba Ladjar OFM berulang tahun ke-78 di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (4/11/2021). Uskup Jayapura mengatakan sudah lama merindukan Sri Paus Fransiskus mengumumkan nama pengantinya.

Mgr Leo Laba Ladjar OFM dilahirkan di Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada 4 November 1943. Ia menjelaskan dirinya telah mengajukan surat permohonan pensiun kepada Sri Paus, sejak tiga tahun lalu.

Mgr Leo Laba Ladjar yang ditahbiskan sebagai Uskup Jayapura pada 10 April 1994 menjelaskan ia telah mengajukan permohonan pensiun sebelum genap berusia 75 tahun. “Saya sudah mengajukan permohonan pensiun sebelum genap 75 tahun,” kata Uskup menjawab pertanyaan Jubi, pada Rabu (4/11/2021).

Baca juga: Vikjen Keuskupan Jayapura pimpin pemberkatan Gereja Katolik Pugima

Uskup menjelaskan hingga kini permohonan pensiunnya belum pernah dijawab oleh Sri Paus Fransiskus. Ia bahkan sudah merindukan momen saat Uskup Roma mengumumkan nama Uskup Keuskupan Jayapura yang baru.

“Sampai sekarang [saya] menantikan jawaban [permohonan pensiun saya] dengan rindu [yang] besar. Ternyata belum ada tanggapan. Mengapa begitu? Tanya Sri Paus. Salam,” kata Mgr Leo menjawab pertanyaan Jubi.

Salah satu aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Jayapura, Soleman Itlay menyatakan umat Katolik juga merindukan Sri Paus Fransiskus mengumumkan Uskup Jayapura yang baru. Itlay sendiri setiap Minggu berunjuk rasa untuk menyuarakan harapan agar Sri Paus berkenan menunjuk pastor Katolik asli Papua sebagai Uskup Jayapura yang baru.

“Apakah Paus sudah baca surat permohonan pengunduran diri Uskup Jayapura atau belum? Kalau belum, mengapa? Kalau sudah baca dan belum umumkan [Uskup Jayapura yang baru], kenapa?” tanya Itlay.

Baca juga: Uskup Bandung sebut tidak ada perang lagi antara TNI/Polri dan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Itlay meyakini sudah saatnya pastor Katolik asli Papua ditunjuk menjadi Uskup. “Uskup Jayapura mengajukan nama pegantinya, [bisa] memprioritaskan pastor Katolik pribumi Papua. Tidak usah ragu. Sekarang banyak pastor Papua yang memenuhi syarat. Uskup harus ajukan dan pertimbangkan itu [dengan] baik,” kata Itlay.

Gereja Katolik di Papua sudah mencapai usia 127 tahun, semenjak Corneles de Cocq d’Armandville menginjak kaki pertama kali di Skroe Fak-Fak Papua 22 Mei 1894. Itlay menyatakan untuk menggembalakan umat Katolik di Tanah Papua, dibutuhkan peran pastor dan Uskup Katolik asli Papua.

“Sekarang waktunya. Orang Papua bisa pimpin. Kasih kesempatan kepada orang Papua untuk sama-sama gembalakan domba-domba di Tanah Papua,” kata Itlay. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us