Papua No. 1 News Portal | Jubi
Arso, Jubi – Pemerintah Kabupaten Keerom terus berupaya memulihkan situasi di Arso, ibu kota Kabupaten Keerom, Papua, pasca amuk massa yang memprotes pengumuman hasil tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS Formasi 2018 pada Kamis (1/10/2020). Penjabat Sementara Bupati Keerom, Muhammad Ridwan Rumasukun menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda Keerom pada Jumat (2/10/2020).
Rumasukun rapat memutuskan aktivitas Pemerintah Kabupaten Keerom akan tetap berjalan pada Senin (5/10/2020), meskipun dua kantor dibakar massa pada Kamis. “Untuk sementara, pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung akan pindah ke Kantor Otonom,” kata Rumasukun seusai memimpin rapat di Keerom, Jumat (2/10/2020).
Rumasukun menyatakan pihaknya dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Keerom akan segara mencari solusi atas tuntutan massa yang menuntut penerimaan CPNS Formasi 2018 untuk mengisi 80 persen lowongan dengan orang asli Papua.
Baca juga: Kapolres Keerom benarkan ada 2 warga tertembak peluru karet
“Ada formasi 20 ribu CPNS untuk Provinsi Papua. Bila dibagi rata, maka Keerom akan mendapat sekitar 600 formasi. Ini akan dikawal oleh Badan Kepegawaian Daerah dan DPRD Keerom. Dengan demikian, pencari kerja yang tidak lolos pada seleksi CPNS formasi 2018 bisa dimasukkan lewat jalur ini,” ujar Rumasukun.
Ia mengajak seluruh masyarakat bersinergi menjaga ketertiban dan membangun Keerom menjadi jauh lebih baik serta aman. “Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan silahkan sampaikan melalui jalur yang ada. Selama saya menjabat di sini, saya siap berdiskusi,” kata Rumasukun.
Sementara Kapolres Keerom, AKBP Baktiar Joko Mujiono mengatakan saat ini situasi Keerom sudah kondusif. “Sudah kondusif, namun personil gabungan masih di siagakan di lokasi kejadian dan ruas jalan Arso Kota,” katanya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G