20 kampung di Kabupaten Jayapura masuk penilaian desa cerdas

Papua-Kepala DPMK Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra
Kepala DPMK Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, saat berdiskusi dengan senumlah tokoh masyarakat - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra mengatakan, sebanyak 20 kampung di daerah ini masuk dalam penilaian program Desa Cerdas atau Smart Village yang merupakan program  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT RI).

Indikator yang digunakan, kata Yarusabra, setiap kampung mampu mengelola Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Kampung ( ADK) dengan baik, program pembangunan yang berskala prioritas, dan ada partisipasi masyarakat secara bersama.

Read More

“Kabupaten Jayapura satu-satunya kabupaten di Papua yang masuk dalam penilaian 20 desa cerdas dan sudah melalui proses seleksi. Sekarang kita tinggal lakukan pendampingan saja untuk melengkapi kekurangan yang dibutuhkan, ” ujar Elisa di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (8/2/2022).

Menurutnya, 20 kampung cerdas ini tersebar di beberapa distrik seperti Sentani Timur, Sentani Barat, Waibhu, Nimboran, Depapre, dan Nimbokrang. Setiap kampung di masing-masing distrik terpilih secara acak yang kemudian mewakili distrik masing-masing.

Sementara 20 kampung tersebut adalah Kampung Yokiwa, Kampung Nolokla, Kampung Asei Kecil, Kampung Nendali, Kampung Sabron Sari, Kampung Maribu, Kampung Gemebs, Kampung Pobaim, Kampung Keitemung, Kampung Benyom Jaya I, Kampung Yongsu Desoyo, Kampung Necheibhe, Kampung Tablasupa, Kampung Ongan Jaya, dan Kampung Bumi Sahaja.

“Dalam program ini, Kemendes PDTT RI menargetkan 3.000 desa dalam rentan waktu 2020-2024, ” katanya.

Baca juga: Pajak bangunan venue PON XX Papua belum dilunasi 

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, mengatakan pihaknya juga sedang mendorong 20 kampung yang terpilih dalam program Desa Cerdas. Mengingat rentan waktu yang ditetapkan masih lama dan membutuhkan jumlah desa yang cukup banyak maka 20 kampung di tahun ini dan selanjutnya akan ada 20 kampung lain lagi yang belum terakomodir saat ini hingga 2024.

Gustaf juga berharap ke depan kampung-kampung yang diusulkan mendapatkan atau mengikuti program ini dan berhasil menjadi Desa Cerdas dapat membagi ilmunya kepada kampung-kampung lain di sekitarnya.

“Selain hal-hal teknis lainnya, syarat kampung-kampung yang kita usul itu harus ada aliran listrik, jaringan telekomunikasi, kemudian aliran listrik dari PLTA atau PLTU,” katanya. (*)

Editor: Dewi WulandariPapua,

Related posts

Leave a Reply