Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Satu abad satu dasawarsa Kota Jayapura yang mulanya bernama Hollandia. Kota Jayapura telah melewati usia perjalanan sejarah yang panjang, yang diwarnai dinamika kehidupan sosial-budaya yang penuh heroik, harmonis, yang tetap eksis hingga sekarang.
“Sungguh itu semua karena penjagaan dan anugerah Tuhan,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, saat memimpin upacara HUT ke-112 Kota Jayapura di Taman Trisila Angkatan Laut Lantamal X Jayapura, Senin (7/3/2022).
Tomi Mano mengajak seluruh masyarakat seraya menaikan puji syukur dan terima kasih kehadiran Tuhan, karena atas kasih dan penyertaanya maka Kota Jayapura dan semua masyarakat yang mendiami Kota Port Numbay hidup dalam kedamaian dan penuh kebahagiaan.
Dikatakan Tomi Mano, Kota Jayapura sebagai ibukota Provinsi Papua, merupakan jendela dan beranda depan rumah besar Papua. Kota Jayapura sejak dahulu merupakan ikon perubahan sosial-budaya dan kemajuan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembangunan demokrasi ,dan politik.
“Di tanah ini [Kota Jayapura] yang pergerakannya berpengaruh secara nasional dan internasional. Kota Jayapura merupakan salah satu kawasan yang pertama kali bersentuhan dengan dunia luar,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan Tomi Mano, referensi sejarah menginformasikan bahwa kota yang terletak di Teluk Youtefa ini, didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachse dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910, dengan diberi nama Hollandia.
“Dalam perspektif sejarah, sesungguhnya Kota Jayapura ini dapat disematkan sebagai kota global atau kota internasional, karena didirikan oleh seorang berkewarganegaraan Belanda. Inilah fakta sejarah, dan cerita sejarah itu terus hidup dari leluhur tanah Port Numbay hingga sekarang ini,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan Tomi Mano, darah DNA Kota Jayapura adalah kota global yang memancarkan jiwa dan wajah sebagai kota modern dan humanis, karena merupakan anak sulung atau awal peletakan sejarah tata pemerintahan.
“Dan saya salah seorang anak cucunya yang telah didaulat menjadi wali kota dua periode di negeri Port Numbay ini, dan tetap berkomitmen selalu berada dalam dekapan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Tomi Mano.

Berkaitan dengan itu, dikatakan Tomi Mano, dalam perjalanan masa kepemimpinannya yang sudah memasuki tahun ke-10, terus menjaga pesan sejarah lelulur untuk berbuat terbaik demi kemajuan kota, tetapi juga berbuat terbaik untuk Tanah Papua.
“Kotaku damai, cerdas, tangguh, dan modern. Saya sebagai lulusan pamong praja yang memiliki ilmu pemerintahan, saya sangat mengetahui dan memahami betul bagaimana membangun sebuah kawasan wilayah pemerintahan yang berstandar good goverment dengan mendorong mesin birokrasi yang modern, bertanggung jawab kepada rakyat dengan kualitas pelayanan excellent,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan Tomi Mano, dengan kualitas pelayanan excellent dan bersahabat, Kota Jayapura telah banyak mendapat pengakuan dan penghargaan dari pemerintah pusat dan dari lembaga non pemerintah juga dari perguruan tinggi.
Misalnya, lanjut Wali Kota Tomi Mano, di bidang keuangan telah mendapat predikat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) selama delapan kali berturut-turut dari BPK-RI, penghargaan transparansi pengelolaan keuangan daerah kepada Wali Kota Jayapura dari Universitas Gajah Mada.
Selain itu, penilaian KPK dengan nilai tertinggi se-Provinsi Papua sebagai kepala daerah yang berkomitmen pemberantasan korupsi pada 2019, mendapat level III secara nasional kapabilitas APIP Pemerintah Kota (Pemkot Jayapura dari BKPP Pusat.
Penilaian KPK menjadi role model bidang pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD), penilaian KPK menjadi role model bidang pelayanan terpasu satu pintu (PTSP), penilaian KPK menjadi role model bidang penataan kependudukan.
Imbauan KPK agar seluruh kabupaten di Provinsi Papua cukup studi banding ke Kota Jayapura, tidak perlu jauh-jauh di luar Papua. Selain itu, bidang kebersihan dan penataan Kota Jayapura sudah dapat penghargaan Adipura enam kali berturut-turut.

Mendapat award smart city dari Institut Teknologi Bandung, mendapat piala Adiwiyata Mandiri penataan lingkungan sekolah dari Kementerian Lingkungan Hidup, bidang pendidikan mendapat penghargaan Ki Hajar Award, Sindo Weekly Goverment Award sebagai kota pendidikan 2019.
Juara I nasional video klip terbaik keaksaraan, bidang kesehatan mendapat penghargaan Swastisaba Padapa Kota Sehat, bidang kependudukan menerima penghargaan pelayanan kependudukan dan catatan sipil terbaik nasional dengan nilai A dari Kementerian Dalam Negeri dan Menteri PAN-RB.
Mendapat penghargaan pelayanan perizinan dengan predikat terbaik secara nasional serta bidang penyelenggaraan pemerintahan mendapat penilaian terbaik ranking I se-Provinsi Papua.
Selain itu juga, lanjut Tomi Mano, dalam mewujudkan salah satu misi Kota Jayapura, yaitu peningkatan kualitas hidup umat beragama, maka pada 2022, Kota Jayaputa menjadi tuan rumah MTQ tingkat Provinsi Papua.
Komitmen meningkatkan mutu SDM birokrasi maka Pemkot Jayapura telah banyak melahirkan sarjana dan pasca sarjana magister dan doktor yang ditempatkan pada struktur pimpinan OPD dan Eselon III, beasiswa bagi anak Port Numbay setiap tahun diprogramkan, bidang olahraga mendapat juara satu sebanyak empat kali sempat bintang atau sang jenderal.
“Dengan achievement atau prestasi yang telah ditorehkan selama ini, yang diperoleh dalam bidang karya dan pengabdian maka sebagai kota global, kota yang terbuka maka di usia ke-112 tahun ini, saya canangkan Kota Jayapura sebagau mercusuar pembangunan peradaban Papua yang modern dan humanis,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan Tomi Mano, memasuki dunia global dengan persiangan yang kompetitif dengan modal tanah yang luas dan kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, maka tentu membutuhkan sosol soerang pemimpin yang harus berpikiran dan berpandangan luas, tidak terbelenggu pada pandangan kedaerahan-primordial yang kaku.

“Kita harus cepat keluar dari proteksi afirmasi yang menjadikan Papua selalu terbelakangi, tidak memiliki daya saing nasional maupun global. Selain itu, Papua saat ini membutuhkan seorang pemimpin yang berjiwa enterpreneurship untuk mengelola kekayaan alam yang begitu besar untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Papua,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano berharap agar bersama-sama membangun Papua dan Kota Jayapura dengan semangat humanisme yang tinggi, sebab agama, adat, dan pemerintah berjalan dan akan bermuara pada keselamatan jiwa manusia, membangun Papua yang penuh humanis dan dengar-dengaran maka dari situlah akan mendapatkan mukzizat kehidupan.
“Berjalan dari satu tanda heran ke tanda heran yang lain. Kita akan dibuat heran dan akan takjub atas penyertaan serta kasih sayang Tuhan, karena akan terus mendapatkan berkat dari arah yang tidak disangka-sangka dari Tuhan. Tuhan itu Maha Baik, maka anak-anak dan hamba-Nya harus saling mengasihi,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: HUT Kota Jayapura ke-112, pemilik Ifan Sport dapat penghargaan
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, dengan memasuki era modern saat ini maka pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi pengaturan, sudah saat menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan modern berbasis teknologi informasi e-goverment secara serius.
“Saya mengajak semua lapisan masyarakat dan para stakeholder serta kelompok strategis untuk bangkit melalukan gerakan medernisasi kehidupan kemasyarakatan, pemerintahan yang taat azaz, sosial, budaya, daya saing ekonomi serta demokrasi yang lebih dewasa dan berkeadaban,” ujar Rustan.
Dikatakan Rustan, sangat bersyukur bisa memimpin Kota Jayapura selama lima tahun mendampingi Benhur Tomi Mano sehingga banyak prestasi yang sudah ditorehkan melalui tata kelola pemerintahan yang bersih, pelayanan cepat, tepat, dan transparan.
“Tanah Papua ini adalah surga kecil yang jatuh ke bumi, tanah yang indah, tanah yang diberkati, di dalamnya hidup orang-orang beriman yang saling mencintai dan menyayangi, saling mengasihi sebagai tanah perjanjian dan tanah damai,” ujar Rustan.
Dikatakan Rustan, pada momen HUT ke-112 Kota Jayapura, semua komponen masyarat agar meninggalkan amarah, benci, dan dengki sentimen suku, ras, dan agama. Hen Tecahi Yo Onomi T’mar Ni Hanased (satu hati membangun tanah Papua untuk kemuliaan Tuhan).
“Sebuah motto yang mulai jadi tanggung jawab pemerintah membangun Tanah Papua ini bukan hanya kepada masyarakat akan tetapi harus bertanggung jawab juga kepada Tuhan, dengan demikian maka seorang kepala daerah harus selalu hidup dan tinggal bersama dengan rakyatnya,” ujar Rustan.

Dikatakan Rustan, hal itu dilakukan agar kepala daerah ikut merasakan denyut jantung dan getaran jiwa, kemudian memperjuangkannya tidak membiarkan rakyat dengan ratapannya sendiri, pemimpin yang membangun untuk semua kelompok dan lapisan masyarakat tanpa pilih kasih.
“Sosok ini saya temukan dalam diri Bapak Banhur Tomi Mano, pemimpin yang loyal terhadap rakyatnya. Pemimpin di tanah ini harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua orang yang di atas Tanah Papua ini,” ujar Rustan.
Rustan berharap, Kota Jayapura ke depannya semakin maju, sukses, berdaya saing. Pemimpin yang mampu membangun Papua dan Kota Jayapura ini dengan semangat humanisme yang tinggi. (*)
Editor: Dewi Wulandari