Papua No.1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Mantan pemimpin oposisi Fiji, Sitiveni Rabuka, telah mengajukan permohonan untuk mendaftarkan partai politik yang baru, People’s Aliance.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Pemilihan Umum Fiji, Panitera Partai Politik, Mohammed Saneem, membenarkan bahwa ia sekarang sedang memproses pendaftaran partai tersebut.
Menurut UU yang mengatur parpol di Fiji, Political Parties (Registration, Conduct, Funding & Disclosures) Act, suatu asosiasi dari kelompok orang atau organisasi tidak boleh beroperasi, melakukan fungsi, mewakili, atau menyatakan diri sebagai partai politik kecuali itu telah terdaftar.
Berdasarkan UU tersebut, permohonan untuk pendaftaran partai politik baru harus disertai dengan dokumen yang mencantumkan nama, alamat, tanda tangan, dan nomor kartu identitas pemilih dari sedikitnya 5.000 orang dari keempat divisi di negara itu.
Rabuka mengatakan ia dan partai yang diajukan masih menunggu hasil dari kantor itu, dan sekaligus mereka sedang merencanakan apa yang harus dilakukan dalam waktu dekat.
Ia menekankan ia belum bisa memberikan komentar lebih jauh karena mereka masih menunggu hasil akhirnya.
Sementara itu, saat di wawancarai The Fiji Times pekan lalu, Rabuka mengungkapkan bahwa beberapa caleg yang maju dalam pemilu 2018 telah mengundurkan diri dari partai politik mereka untuk bergabung dengannya dalam pemilu berikutnya.
Dia membenarkan hal ini dalam wawancara dari rumahnya di Namadi Heights.
“Beberapa orang telah mengundurkan diri dari partai politik mereka dalam pemilihan umum terakhir untuk bergabung dengan saya,” ungkap Rabuka. “Mereka telah menunjukkan dukungan mereka untuk pemilu berikutnya.”
Sebagai komandan militer, Sitiveni Rabuka telah memimpin dua dari empat kudeta pertama di Fiji pada tahun 1987 dan kemudian terpilih sebagai perdana menteri, memimpin negara itu pada 1992 dan 1999.
Dalam pemilu Fiji pada 2018 lalu, ia maju sebagai caleg dari parpol Social Democratic Liberal Party, namun ia digeser oleh Viliame Gavoka pada November 2020. (Asia Pacific Report)
Editor: Kristianto Galuwo