
Jayapura, Jubi-Satu lagi pemain asal Papua yang sukses di Belanda namanya Lodewijk Roembiak. Ia lahir di Leiden Negeri Belanda 18 May, 1969 dan bermain sepak bola sejak bersekolah dasar di Belanda.
Dukungan orang tua sangat kuat terhadap Lody Roembiak sehingga mampu menembus sepak bola profesional di Liga Eropah di era 1990 an.
Antropolog JR Mansoben selama berkuliah di Leiden pada 1990 an sempat pula menyaksikan Saat itu Lody Roembiak bermain sepak bola pada kompetisi antar sekolah dasar. “Kompetisi sepak bola di negeri Belanda berjalan teratur sejak usia anak-anak di sekolah dasar,”katanya kepada Jubi pekan lalu.
Kata Mansoben, kompetisi di sana selain melibatkan anak-anak sekolah dasar juga ada anak-anak dari akademi sepak bola. Lody Roembiak sudah merasakan atmosfir sepak bola di negeri Belanda sejak masih belia.
Grace Roembiak adik kandung Lody Roembiak kepada Jubi mengatakan kehebatan kakak kandungnya bermain bola sehingga pernah terpilih dan memperkuat skuad timnas Belanda Usia 16. Grace mengakui kalau keberhasilan abang kandungnya bermain bola karena dukungan kuat dari orang tuanya yang selalu menyaksikan setiap kompetisi antar sekolah.
”Lody bermain dengan sungguh-sungguh, rajin berlatih dan punya disiplin yang tinggi ,” kata Grace Roembiak melalui akun facebooknya kepada Jubi..
Roembiak pemain bertinggi badan 174 cm ini bermain sebagai gelandang kanan. Dia memulai kariernya pada 1987 di DenHaag FC dan bermain untuk beberapa klub di Belanda. Sebelumnya pada 1994 dia sempat bermain di Liga Turky Antalyaspor. Kesuksesannya di Klub Swiss, FC Aarau pada 1998 menarik bagi klub papan atas Jerman, Werder Bremen.
Setelah musim pertamanya di Werder Bremen dan melanjutkan kontraknya untuk tahun kedua di Jerman. Karier sepak bolanya berakhir pada 2003 di Cambuur dengan total 231 pertandingan.
Ia telah mencetak sebanyak 25 gol selama karirnya. Roembiak mengakhiri karier sepak bolanya di liga profesional, kembali lagi di Liga Amatir dari LVV Friesland. Ia saat ini menjadi pelatih muda dari tim Junior A dan B dari VV SDS di Negeri Belanda. (Dominggus Mampioper)