Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Manajemen klub sepak bola asal Papua, PSBS Biak menyayangkan keputusan federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang secara resmi telah membatalkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020.
Manajer PSBS Biak, Jimmy Carter Kapisa menyayangkan kompetisi Liga 2 2020 ini harus dibatalkan, namun dirinya memaklumi, kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang belum mereda, membuat olah raga populer di kalangan masyarakat itu harus terhenti.
“Klub PSBS Biak yang sangat loyal kepada PSSI pun pada akhirnya memutuskan untuk memutus kontrak para pemain dan offisial pada November 2020 kemarin. Padahal jika kompetisi ini berlanjut kesiapan dan target tinggi sudah menjadi cita-cita di musim kompetisi 2020,” ujar Kapisa, Jumat (22/1/21).
JK, sapaan akrab Jimmy Carter Kapisa meyakini sekali bahwa para pemain PSBS Biak akan berbicara banyak dikasta tertinggi sepak bola Indonesia ke depannya, karena Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap yang juga ketua umum PSBS Biak bersama masyarakat Biak saling bahu membahu mendukung demi kemajuan sepak bola di Biak.
“Kami berharap kompetisi segera bergulir kembali dan kondisi pandemi di tanah air segera berakhir di tahun 2021 ini,” harapnya.
Pelatih PSBS, Marcelo Cirelli mengaku mendukung keputusan PSSI yang membatalkan kompetisi Liga 2 2020. Pelatih asal Argentina ini berharap PSSI dan PT LIB bisa menyiapkan agenda kompetisi musim 2021 secara matang.
“Saya dukung penuh kalau hentikan musim 2020, lebih bagus kita fokus di musim baru 2021,” ujarnya.
Untuk sementara, Cirelli menuturkan, pemain-pemain PSBS Biak saat ini tengah berada di kampung masing-masing, dan tetap menjaga kebugaran dengan latihan mandiri. Sementara dirinya juga sudah 2 bulan pulang ke Argentina karena kompetisi sedang vakum.
“Aku sudah 2 bulan ada di Argentina sama keluarga. Saya selalu komunikasi sama pemain-pemain dan pengurus PSBS. Kita menunggu waktu yang benar untuk bisa mulai latihan dan persiapan tim,” ungkapnya.
Liga sepak bola Indonesia pada akhirnya dibubarkan oleh PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi sepak bola Indonesia akibat pandemi Covid-19 yang kian masif.
Pihak kepolisian tidak kunjung memberi izin keramaian, meski PSSI dan Kemenpora sudah berkoordinasi dengan pihak BNPB.
Klub-klub baik di Liga 1 dan Liga 2 telah mempersiapkan pemainnya untuk berlaga kembali dikompetisi yang rencananya akan digelar kembali. Hingga akhirnya, sejumlah klub terpaksa membubarkan para pemain dan offisialnya demi meminimalisir pengeluaran klub yang terus membengkak akibat mandeknya kompetisi karena pandemi. (*)
Editor: Edho Sinaga