TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Lagi, seorang warga Maybrat meninggal saat mengungsi

Pengungsi Maybrat, Papua Barat
Almarhum Sekretaris Dewan Paroki St Andreas Ayata di Distrik Kisor, Kabupaten Maybrat, Jonatan Paulus Mate yang meninggal dunia pada Senin (21/2/2022) dini hari. - IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Maybrat, Rudolf Fatem mengabarkan bahwa Sekretaris Dewan Paroki St Andreas Ayata di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Jonatan Paulus Mate meninggal dunia pada Senin (21/2/2022) pukul 01.40 WP dini hari. Jenazah Jonatan Paulus Mate akan dikebumikan di Kumurkek, ibu kota Kabupaten Maybrat, pada Selasa (22/2/2022).

Fatem menjelaskan almarhum Jonatan Paulus Mate adalah satu satu warga sipil yang mengungsi dari Kampung Ayata di Distrik Aifat Timur ke Kumurkek pasca terjadinya penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor pada 2 September 2021. “Pasca tragedi penyerangan Posramil Kisor almarhum Jonatan Paulus Mate juga ikut mengungsi ke ibu kota kabupaten Maybrat,” katanya.

Menurut Fatem, pada Minggu malam almarhum Jonatan Mate masih bepergian. “Setelah almarhum pulang ke rumah, ia jatuh pingsan, dan kemudian sudah tidak bernyawa lagi,” kata Fatem.

Baca juga: Tak bisa akses Rumah Sakit, seorang pengungsi Maybrat meninggal dunia

Fatem mengatakan kepergian Jonatan Mate menambah duku bagi para warga Maybrat. Sebelumnya, pada Jumat (18/2/2022), seorang pengungsi bernama Timo Fatem telah meninggal dunia. Pada Minggu (20/2/2022) siang, Samuel Saisor juga telah meninggal dunia.

“Saya bersedih, karena dalam bulan Februari ini saja ada tiga warga pengungsi yang meninggal dunia.  Kebanyakan warga yang meninggal dunia karena mereka susah untuk mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.

Hingga akhir hayatnya, almarhum Jonatan Paulus Mate tercatat aktif menjadi Sekretaris Dewan Paroki St Andreas Ayata di Aifat Timur. Almarhum juga aparat Kampung Ayata,” kata Fatem.

Fatem mendesak masyarakat internasional maupun Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB untuk segera datang ke Papua dan Papua Barat, dan meninjau situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di sana. Fatem menyatakan pelanggaran HAM terus dilakukan aparatur Indonesia.

“Cara negara menangani warga di pengungsian tidak sesuai dengan aturan hukum negara dan hukum internasional. Kami sangat mendesak kepada semua elemen pergerakan di dalam negeri maupun di dunia internasional, mari kita semua bersatu untuk [menuntut diberikannya Hak] Menentukan Nasib Sendiri. Karena kami, orang Papua, sedikit lagi habis, maka mari semua komponen masyarakat, mahasiswa, Gereja, pemuda sadar, karena [orang] Papua sedikit [lagi] habis dan punah di atas negerinya sendiri,” katanya.

Baca juga: Pangdam Kasuari mengutuk keras pelaku penyerangan lima prajurit TNI di Maybrat

Konflik bersenjata yang terjadi di berbagai wilayah di Papua mengakibatkan ribuan warga sipil mengungsi, karena takut menjadi korban salah sasaran. Banyak warga, khususnya orang asli Papua, mengungsi ke dalam hutan yang jauh, demi menghindari aparat keamanan. Warga di Papua memiliki trauma mendalam terhadap keberadaan aparat keamanan, karena aparat keamanan kesulitan membedakan warga sipil dan kelompok bersenjata.

Presiden Sinode Gereja Injili di Indonesia (GIDI), Pdt Dorman Wandikbo mengatakan pengiriman militer ke Tanah Papua tidak akan menyelesaikan masalah Papua.  “Kami minta pemerintah segera menarik pasukan di Papua, karena tidak akan menyelesaikan persoalan Papua. Justru akan menambah persoalan Papua,” katanya.

Wandikmbo menyatakan sudah tokoh agama yang meniggal dunia setelah pengiriman militer besar-besaran ke Papua. “Karena selama pasukan organik saja [yang] ada di Papua, aman-aman, karena warga dan mereka saling kenal. Tetapi orang yang dikirim dari luar Papua tidak tahu apa-apa, sehingga mereka main tembak sembarangan,” katanya. (*)

Ralat: Berita ini mengalami perbaikan pada 21 Februari 2022 pukul 19.15 WP. Dalam pemberitaan awal tertulis “Sekretaris Dewan Paroki St Andreas Ayata di Distrik Kisor”, informasi itu diperbaiki menjadi “Sekretaris Dewan Paroki St Andreas Ayata di Distrik Aifat Timur”. Kami memohon maaf atas kesalahan tersebut. 

Editor: Aryo Wisanggeni G 

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us