Kritik pemerintah, politisi oposisi dan jurnalis Fiji ditahan

Kritik pemerintah, politisi oposisi dan jurnalis Fiji ditahan 1 i Papua
MP Biman Prasad. - Pacific Beat

Papua No.1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Anggota-anggota partai Oposisi Fiji telah dijemput kepolisian untuk diinterogasi atas kritikan publik mereka mengenai amandemen undang-undang pertanahan negara itu.

Pemimpin Partai Federasi Nasional (National Federation Party/ NFP) Fiji, Biman Prasad, rekannya Pio Tikoduadua, Mantan PM Fiji dan Pemimpin Partai Buruh Mahendra Chaudhry, serta Lynda Tabuya dari SODELPA, semuanya ditahan.

Read More

Di media sosial, para Anggota Parlemen (MP) mengklaim bahwa penangkapan mereka dilakukan karena memprotes usulan amandemen atas UU iTaukei Land Trust.

RUU ini memang telah menuai kecaman luas secara daring, dan dari partai-partai oposisi yang menyinyalir pemerintahan partai FijiFirst belum melakukan konsultasi mengenai RUU tersebut sesuai peraturan.

MP Prasad mengatakan polisi tiba di rumahnya Minggu malam kemarin (25/7/2021).

“Polisi ada di depan gerbang rumah saya dan bilang kepada saya bahwa mereka akan menangkap saya dan membawa saya ke markas polisi karena dugaan apa yang saya katakan terkait dengan RUU tanah.”

“Tuduhannya adalah bahwa kritikan itu adalah tindakan yang kedengkian,” katanya.

Ketua NFP itu lalu menambahkan bahwa oknum polisi Fiji itu sangat sopan, dan dia menekankan dia tidak menyalahkan polisi atas apa yang terjadi.

“Mereka hanya mengikuti perintah, dan perintah seperti ini datang dari atas – pada dasarnya ini adalah pemerintahan diktator yang mengubah kekuatan polisi menjadi senjata politik melawan oposisi,” tegasnya.

Prasad mengatakan dia pun tidak yakin akan apa yang terjadi setelah ini, ia mengungkapkan bahwa dia dibebaskan dari tahanan polisi kemarin setelah wawancara dihentikan.

“Mereka mengatakan wawancara kami belum selesai, jadi saya curiga mereka mungkin akan mendatangkan kami lagi untuk meneruskan wawancara itu, tapi kami tidak tahu. Saya hanya diberitahu malam itu bahwa wawancara itu dihentikan dan polisi akan menelepon kami nanti,” simpulnya. (Pacific Beat)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply