Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi – Sebanyak 26 relawan & panitia dari komunitas 1000 Guru Papua Sub Regional Biak melaksanakan kegiatan mengadakanTraveling and Teaching (TnT) kepada 171 siswa, di SD YPK Betlehem Manwor, Kampung Koyomi, Distrik Warsa, Kabupaten Biak Numfor.
Koordinator TnT, Setiawan Mangando, mengatakan kegiatan ini telah dua kali dilaksanakan dan tiga untuk TnT 1000 Guru Papua. Peserta yang berasal dari beragam profesi dari dokter, perawat, konsultan, guru, hingga professional, ikut ambil bagian dalam aksi non profit ini. Ada relawan yang datang dari Jayapura.
“Tidak hanya mengajar, kami juga melakukan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan untuk adik-adik di SD YPK Betlehem Manwor serta memberikan donasi berupa beberapa peralatan untuk sekolah,” katanya, melalui release yang diterima Jubi, Senin (5/2/2018).
Selama 3 hari 2 malam, para relawan dan panitia 1000 Guru Papua tinggal di Kampung Kayomi, Distrik Warsa, Biak Utara. Tidak hanya pihak sekolah dan adik-adik siswa yang menerima kehadiran mereka, masyarakat sekitar pun turut senang atas kunjungan dan kegiatan sosial ini.
“Semoga apa yang telah kami lakukan memberi dampak posiitif terhadap sekolah dan siswa. Tidak hanya berhenti disini, kegiatan serupa masih terus akan kami lakukan, karena ini salah satu wujud kepedulian dan cinta kami terhadap pendidikan serta masa depan anak-anak Indonesia,” kata Setiawan.
Kegiatan TnT ini diharapkan menjadi wadah bagi anak muda yang hobi travelling sekaligus suka melakukan kegiatan sosial dalam bentuk kepedulian terhadap pendidikan di pedalaman Indonesia. Travelling yang dilakukan tidak hanya datang ke tempat wisata, tetapi juga berbagi dengan masyarakat yang ada di sekitar lokasi wisata.
Menurut Setiawan, kegiatan sosial ini melibatkan anak muda dari berbagai profesi untuk mengajar dengan metode yang fun dan mendidik serta memberikan motivasi kepada adik-adik siswa untuk meraih cita-citanya.
“Bahan ajar yang diberikan juga disesuaikan dengan tingkatan kelasnya, yakni pengenalan huruf dan angka, penjumlahan dan Ppengurangan, pengenalan bangun datar, flora dan fauna, peta Indonesia dan bahasa Inggris dasar. Ada pula pengenalan profesi dari relawan dan pemberian motivasi kepada anak-anak untuk tetap semangat belajar dalam meraih cita-cita mereka,” lanjutnya.
Dari hasil skrining kesehatan yang dilakukan beberapa dokter umum yang ikut menjadi relawan, ditemukan 13 masalah kesehatan seperti 52 persen anak menderita ISPA, 54 persen mengalami infeksi kulit non spesifik, 32 persen mengalami radang tenggorokan, 80 persen memiliki kondisi kebersihan kuku tangan/kaki kurang baik, dan diamati beberapa anak mengalami masalah nutrisi yang kurang baik.
Seorang dokter umum yang menjadi relawan, Tri Wahyudi, mengungkapkan sebanyak 13 masalah kesehatan yang ditemukan dari 171 siswa di sekolah ini, dinilainya suatu kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Hasil yang kami dapatkan ini akan segera kami sampaikan ke Dinas Kesehatan setempat atau pihak terkait agar mendapat perhatian dan penanganan secepatnya. Anak-anak Indonesia termasuk di Biak harus sehat, karena mereka adalah masa depan bangsa,” ujarnya.
Terkait penyuluhan kesehatan, para relawan mengedukasi siswa bagaimana cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar. Kegiatan ini mendapat respon positif dari pihak sekolah dan masyarakat setempat.
Kepala Sekolah SD YPK Betlehem Manwor, Yonathan Wompere, mengungkapkan apresiasinya dengan adanya anak-anak muda dari 1000 Guru Papua di Biak yang ikut peduli terhadap kondisi pendidikan di daerah pelosok.
“Tidak banyak anak muda sekarang yang memiliki ketulusan seperti mereka yang mau ikut langsung ke lapangan memberi pengajaran dan motivasi untuk masa depan anak didik kami. Cara mengajarnya sangat baik. Anak-anak menjadi senang dan bersemangat,” ujarnya. (*)