Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) Titus Lao Mohi mengatakan gereja harus memfokuskan pekerjaannya untuk mengabarkan pekabaran injil dan pelayanan kepala masyarakat. Bukan bicara politik jelang Pemilihan Kepala Daerah.
Hal ini dikatakannya, karena menurut dia banyak calon dan sebagian oknum di gereja menjadi mimbar gereja yang biasanya berbicara pelayanan dan firman Tuhan, kini malah bikin panggung politik untuk berkampanye.
“Jelang Pilkada mendatang tensi politik mulai memanas menuju tahapan pilkada di Pegubin. Banyak manuver dari calon, maka kami mengimbau kepada pelayan gereja tidak melibatkan diri pada politik praktis dan harus fokus pada pelayanan gereja,” katanya.
Ia menambahkan pelayanan jemaat atau hamba Tuhan harus fokus melayani jemaat di mimbar – mimbar suci itu. Mewartakan pelayanan, bukan bicara politik. Menurutny pihak gereja harus memberikan informasi yang positif. bukan memprovokasi masyarakat karena ada kepentingan politik.
“Masalah politik itu urusan partai dan calon kepala daerah, maka kami harapkan jangan mengiring gereja masuk ke politik praktis, jika gereja masuk di politik praktis jemaat akan korban, Kami minta gereja harus mendukung dalam doa agar pelaksanaan Pilkada dapat berjalan aman dan kondusif,” katanya.
Menurutnya, semua harus jalankan tugas sesuai tanggung jawab masing masing. Para calon jangan memanfaatkan gereja sebagai panggung pilitik karena itu tempat pelayanan.
“Yang bersaing besok anak – anak daerah dan mereka punya hak yang sama dan gereja harus mendukung dengan doa bagi mereka agar Pilkada aman dan damai. Karena mereka ini anak – anak gereja,” katanya.
Selain itu kepada kalangan terpelajar Pegunungan Bintang, ia meminta agar dapat menggunakan media sosial secara bertangungjawab. Media sosial setiap tim sukses harus disampaikan ke KPU agar bisa didata secara bertangungjawab.
“Proses penjaringan di tingkat partai sampai saat ini belum ada partai yang berikan rekomendasi. Masyarakat jangan tertipu karena ini belum apa – apa dan harus juga ada cek dan ricek dan jangan asal menerima informasi,” katanya
Ketua KPU yang juga selaku anak GIDI itu ia meminta agar khusus di gereja GIDI harus bicara Program pekabaran injil, bukan politik.
Sementara itu Frans Wasini, salah satu mahasiswa Pegunungan Bintang berharap proses Pilkada dapat berjalan baik tanpa mengorbankan masyarakat. Utamakan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi.
“Jaga selalu kedamaian dan kebersamaan, karena mereka yang akan bertarung adalah anak putra daerah,” katanya. (*)
Editor: Syam Terrajana