Papua No.1 News Portal | Jubi
Oleh Karalaini Waqanidrola
Tahun ini Fiji merayakan kemerdekaannya yang ke-50 tahun dari Kerajaan Inggris.
Lima dekade yang lalu, pada 10 Oktober 1970, Fiji resmi menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.
Saat menerima Konstitusi dari Pangeran Charles sebagai perwakilan Ratu Elizabeth II pada hari itu, Perdana Menteri pertama Fiji, Ratu Sir Kamisese Mara berkata: “Suara yang akan didengarkan mulai sekarang adalah suara-suara rakyat Fiji. Saat-saat yang membanggakan dan menantang terbentang di hadapan kita. Kita sudah siap dan antusias untuk menghadapi tantangan ini. Kita tidak berharap bahwa Kemerdekaan dengan sendirinya akan mendatangkan semua hal yang diperlukan oleh rakyat kita untuk meningkatkan standar hidup mereka. Tapi saya percaya bahwa Kemerdekaan akan memberikan suatu kerangka kerja, dimana kita akan memiliki kesempatan untuk berusaha dengan penuh semangat, kegigihan, dan tekad untuk mewujudkan aspirasi kita sendiri.”
Dekade pertama Fiji sebagai negara berdaulat ternyata memang penuh tantangan; lebih dari yang dibayangkan oleh Ratu Mara pada 1970.
Kancah internasional, politik dan ekonominya sangat berbeda dengan pada saat Fiji mencapai kemerdekaan.
Sejak merdeka hingga 1987, Fiji diperintah oleh partai politik yang dipimpin Ratu Mara, Alliance Party, yang memiliki komitmen akan kebijakan-kebijakan dengan pendekatan multirasialisme. Satu-satunya tantangan terhadap pemerintahnya terjadi pada 1977, ketika pemilih di Fiji mulai menjadi lebih tertarik pada kandidat Fiji yang lebih nasionalis.
Hal ini menyebabkan Alliance Party kehilangan posisi dalam Pemilihan Umum April 1977, dan Partai Federasi Nasional (NFP) yang didominasi oleh orang Fiji dari kelompok etnis India memperoleh 26 dari 52 kursi di Parlemen, sementara Alliance Party memenangkan 24 kursi. Namun, karena konflik kepemimpinan internal, NFP lalu terbagi menjadi beberapa faksi, and Gubernur Jenderal, Ratu Sir George Cakobau, mengejutkan seluruh negara ketika ia meminta Ratu Mara untuk membentuk pemerintahan minoritas. Peristiwa ini memicu perdebatan politik yang lebih meluas dan meningkatnya faksionalisme didalam NFP. Satu lagi pemilihan umum diadakan pada bulan September di tahun yang sama, dan Alliance Party kembali berkuasa dengan kursu mayoritas yang signifikan.
Tahun ini, 50 tahun setelah kemerdekaannya, sudah 12 pemilihan umum yang dilaksanakan di Fiji, disertai dengan empat perubahan konstitusi, empat kudeta, pengubahan sistem pemungutan suara, aksi mogok yang diselesaikan, serta rehabilitasi dan pemulihan dari badai siklon tropis yang menerjang Fiji.
Sebagai sebuah bangsa, terlepas dari berbagai kesulitan yang dihadapi, orang-orang Fiji selalu berkumpul bersama-sama untuk merayakan setiap capaian yang mereka raih, contohnya saat meraih medali emas dalam Olimpiade 2016.
Fiji telah dikunjungi beberapa anggota keluarga kerajaan Inggris, kaum bangsawan, seorang Paus Katolik, pejabat-pejabat tinggi dan pemimpin-pemimpin, yang pulang kembali ke negara asal mereka dengan kenangan spesial dari bangsa itu.
Setelah lima dekade yang penuh gejolak sebagai negara merdeka yang beberapa kali mengalami konflik etnis dan ketakstabilan politik, Fiji kini berkembang menjadi salah satu negara di garis depan perlawanan terhadap krisis yang disebabkan oleh perubahan iklim. Tindakan-tindakan dan kepemimpinan Fiji dan negara-negara tetangganya di Pasifik akan menentukan dan mendahului tanggapan dunia terhadap krisis iklim.
Dedikasi Fiji dalam melawan krisis iklim telah ditunjukkan oleh upayanya melalui diplomasi tingkat internasional dan kebijakannya di dalam negeri. Di panggung dunia, Fiji telah menjadi pemimpin global dalam kebijakan perubahan iklim, meskipun populasinya kecil dan sumber dayanya terbatas.
Di dalam negeri, Pemerintah Fiji berkomitmen untuk meraih nol emisi gas rumah kaca pada tahun 2050, dan telah mengadopsi rencana perubahan iklim multifaset dengan rekomendasi kebijakan yang nyata, sambil tetap mendukung komunitasnya yang harus mengungsi akibat dampak perubahan iklim.
Fiji telah mewujudkan komitmennya, dan akan terus melakukan meneruskan pekerjaanya ini. Sekarang tergantung pada seluruh dunia untuk mendengarkan dan mengekor dari belakang.
Persatuan, ketangguhan, dan solidaritas Fiji telah membantu negara ini selama pandemi Covid-19.
Dalam liputan kemerdekaan Fiji ke-50 yang istimewa ini kita mempersembahkan bagi pembaca perjalanan bangsa Fiji dari 1970 hingga hari ini. Selama dekade berikutnya, Fiji akan terus berkembang dan maju menjadi lebih baik. (Fiji Sun)
Editor: Kristianto Galuwo