Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Anggota komisi bidang pemerintahan, politik, hukum, HAM dan keamanan DPR Papua, Laurenzus Kadepa berharap polisi dapat membuktikan pelaku kekerasan di Yahukimo, Papua.

Ia mengatakan, dalam berbagai peristiwa kekerasan aparat keamanan selalu menduga pelaku ada kelompok bersenjata. Termasuk kasus pembunuhan dia karyawan di sekitar Kali Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Minggu (22/8/2021).

Akan tetapi menurutnya, selama ini dugaan terhadap kelompok bersenjata sebagai pelaku kekerasan, sangat jarang untuk bisa dibuktikan. Hanya sebagian kecil dari pelaku yang ditangkap dan diproses hukum.

“Selama ini, ketika ada kejadian yang selalu diduga pelaku adalah kelompok bersenjata. Namun jarang ada yang ditangkap dan diproses hukum. Akibatnya banyak pihak menduga, dugaan atau tuduhan itu hanya skenario untuk menambah pasukan keamanan ke satu wilayah,” kata Laurenzus Kadepa kepada Jubi, Senin (23/8/2021).

Katanya, dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi sejumlah kekerasan di Yahukimo, yang menyebabkan warga sipil menjadi korban.

Aparat keamananpun berupaya melakukan penegakan hukum terhadap para terduga pelaku.

Akan tetapi, Kadepa berharap para pihak di sana mempertimbangkan kehidupan warga sipil, baik itu orang asli Papua maupun non-Papua.

“Soal siapa mau menjalankan misi apa, yang utama mesti diperhatikan adalah warga sipil. Saya minta peran semua pihak terutama pemda untuk mampu menciptakan situasi aman di wilayahnya,” ucapnya.

Katanya, dalam situasi seperti ini masyarakat berharap peran pemerintah daerah memberi mereka rasa aman dan nyaman. Sebab, masyarakat memilih kepala daerah dan wakilnya saat pilkada dengan harapan, mereka bisa hidup aman, nyaman, damai, dan menikmati pembangunan.

“Saya harap semua pihak menahan diri. Pemda mesti berkontribusi demi masyarakat di sana. Jangan sampai ada penegakan hukum dan masyarakat korban. Kalau memang pelaku adalah kelompok bersenjata, cari, tangkap dan proses hukum agar bisa dibuktikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, dua karyawan PT Indo Papua, Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas ditemukan dalam kondisi hangus bersama mobil mini truk di jembatan Kali Brazza.

Diduga kedua korban dibunuh terlebih dahulu, sebelum dibakar bersama mobil yang mereka kendarai.

Menurut Kapolda Papua, pelaku diduga kelompok bersenjata pimpinan Tendius Gwijangge.

“Kalau itu berkaitan ke sana, kemungkinan itu ada, karena kita belum secara detail melakukan penyelidikan. Teman-teman dari Polda, Polres, dan Nemangkawi ke sana dan Pak Dirkrimum sudah sampai di sana,” kata Mathius Fakhiri kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Namun Kapolda Papua memastikan belum akan ada pengiriman pasukan ke Yahukimo, pascainsiden tersebut. Sebab, sudah ada dua pleton Brimob dan tim Penegakan Hukum (Gakum) Satgas Nemangkawi di sana. (*)

Editor: Edho Sinaga