Kapolda Papua sebut pengungkapan kasus Yus Yunus tidak mudah

Kapolda Papua
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Paulus Waterpauw. - Jubi/Dok
Kapolda Papua sebut pengungkapan kasus Yus Yunus tidak mudah 1 i Papua
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Paulus Waterpauw. – Jubi/Dok

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakanpengungkapan kasus amuk massa yang menewaskan seorang sopir truk bernama Yus Yunus di Kabupaten Dogiyai tidak mudah. Waterpauw menyatakan pengungkapan kasus itu terkendala minimnya saksi, karena lokasi penganiayaan Yus Yunus di Jalan Trans Nabire – Paniai itu jauh dari permukiman.

Read More

“Tidak gampang untuk mengungkap pelakunya, karena daerah itu daerah kosong, tidak ada permukiman. Jadi, [untuk mengungkap kasus] itu perlu waktu. Saya harap saudara-saudara sabar dulu, karena untuk [mencari bukti kasus] itu memerlukan sebuah proses,” kata Paulus Waterpauw di Jayapura, Selasa (3/3/2020).

Waterpauw menyatakan penyelidikan kasus pengroyokan terhadap Yus Yunus tetap berjalan, karena kasusnya berbeda dengan kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum peroyokan Yus Yunus. Ia menjelaskan kasus kecelakaan lalu lintas telah gugur karena pelaku telah meninggal dunia. Akan tetapi, kasus pengeroyokan Yus Yunus masih tetap ditangani polisi.

“Sebenarnya itu kecelakaan lalu lintas ganda. Ada yang menabrak bagi, kemudian tertabrak truk. [Dalam kasus kecelakaan lalu lintas itu], pelaku dan korban sudah meninggal, itu bisa dihentikan demi hukum. Sedangkan untuk massa yang menghakimi Yus Yunus, tetap diproses, sekarang sedang kita [lakukan] penyelidikan,” ujarnya.

Waterpauw menyatakan pihaknya sedang memeriksa tujuh polisi yang ada di tempat kejadian perkara saat massa mengeroyok Yus Yunus hingga tewas. Menurut Waterpauw, tujuh polisi itu telah dibebastugaskan, dan telah ditarik ke Nabire untuk diperiksa lebih lanjut oleh Bidang Profesi dan Pengamanan.

“Anggota kita sudah berusaha, tapi dianggap lalai, semacam pembiaran. Kan opini yang terbentuk begitu. Sekarang Wakapolsek dan anggota semua sudah kita tarik ke Nabire dan kita ganti. Sekarang Propam sedang menangani,” kata Waterpauw.

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Dogiyai Yakobus Dumupa menyatakan duka mendalam serta permohonan maaf, kepada keluarga Yus Yunus, korban pengeroyokan yang terjadi di Dogiyai pada 23 Februari 2020 lalu. Dumupa berharap semua pihak menahan diri, dan kasus itu tidak menimbulkan konflik antar warga.

“Kami berdoa semoga arwahnya diterima oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkannya diberi penghiburan dan kekuatan untuk menjalani hidup ini. Dan kami berharap semoga permohonan maaf kami dari lubuk hati yang terdalam ini dapat diterima,” ujar Dumupa. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply