Papua No.1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Penangguhan Fiji dari Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Forum/ PIF) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa pengaruh geopolitik memiliki dampak yang signifikan pada keputusan yang diambil oleh PIF, menurut Jaksa Agung dan Menteri Ekonomi Fiji, Aiyaz Sayed-Khaiyum di hadapan Parlemen pada hari Rabu (18/8/2021).
Dia menekankan bahwa meskipun negara itu sudah mengalami dua kudeta, meskipun sempat ada periode selama lima tahun dimana ada pemerintahan melalui dekret, Fiji tidak pernah diskors dari PIF.
“Meskipun Perdana Menteri Fiji pada saat itu, pada 2000, ditahan selama 56 hari dengan anggota-anggota kabinetnya, ada kerusuhan di Suva, meskipun itu semua, dan kemudian pemerintah lain ditunjuk tanpa pemilihan umum, Fiji juga tidak diskors dari PIF, “ dia berkata.
“Namun, pada 5 Desember 2006, keanggotaan Fiji ditangguhkan. Apa yang ditunjukkan oleh keputusan ini, proses pengambilan keputusan PIF, apa yang ditunjuk oleh proses itu adalah apa yang selama ini sudah dikatakan oleh Perdana Menteri – struktur dan keorganisasian PIF.
“Ini menunjukkan bahwa pengaruh geopolitik itu punya pengaruh pada keputusan yang dibuat oleh PIF. Banyak pihak yang tidak menyadari bahwa semua itu sebenarnya adalah keputusan dengan pertimbangan geopolitik.
“Yang Mulia Niko Nawaikula, itulah yang kami coba tunjukkan kepada Anda. Saya tahu ada semacam amnesia menjelang 5 Desember 2006, tapi kalau mau berkontribusi, Anda harus bisa membicarakan hal ini secara terbuka dan transparan,” ujarnya. (Fiji Times/PACNEWS)
Editor: Kristianto Galuwo