Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Ketua Kelompok Khusus atau Poksus DPR Papua, John NR Gobai menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mesti segera bersikap terhadap situasi di Kabupaten Intan Jaya, yang kembali bergejolak dalam beberapa pekan terakhir.
Anggota DPR Papua melalui mekanisme pengangkatan dari wilayah adat Meepago itu mengatakan, konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata menyebabkan warga Intan Jaya tidak dapat hidup tenang.
Mereka selalu khawatir, sebab sewaktu-waktu dapat menjadi korban akibat konflik kedua pihak.
“Beberapa hari lalu, saya bersama tokoh masyarakat Intan Jaya bertemu Sekda Papua. Perwakilan masyarakat Intan Jaya menyampaikan aspirasi mereka. Saya harap ada langkah kongkrit dari Pemprov Papua dalam situasi Intan Jaya kini,” kata John Gobai kepada Jubi, Kamis (4/11/2021).
Katanya, para pemangku kepentingan di Papua mestinya segera menyikapi situasi di Intan Jaya, yang dalam beberapa tahun terakhir selalu bergejolak.
“Saya pikir tidak hanya Pemprov Papua, DPR Papua dan Majelis Rakyat Papua juga mesti segera bersikap secara kelembagaan. Tidak boleh terus diam dalam situasi Intan Jaya kini,” ucapnya.
Gobai juga berharap, Pemprov Papua dapat meneruskan aspirasi masyarakat Papua kepada pemerintah pusat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Papua, Jhony Banua Rouw menyatakan, pihaknya berencana mengundang Majelis Rakyat Papua, pimpinan TNI dan Polri di Papua, serta para tokoh untuk membicarakan konflik dan kekerasan yang berpanjangan di Papua.
Rouw menyatakan harus ada pendekatan baru yang digunakan untuk menyelesaikan konflik di Papua.
Hal itu dinyatakan Jhony Banua Rouw usai menghadiri peringatan hari jadi Majelis Rakyat Papua (MRP) ke-16 di Kota Jayapura pada Senin (1/11/2021).
“Dalam waktu dekat kami akan mengundang MRP, tokoh adat, tokoh agama, pimpinan TNI-Polri dan pemerintah daerah,” ujar Rouw.
Ia menyatakan DPR Papua ingin memfasilitasi para pihak untuk merumuskan pendekatan baru dalam menyelesaikan konflik Papua.
“Kami DPR Papua akan memfasilitasi itu, kami ketemu, bicara bagaimana lakukan pendekatan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di atas Tanah Papua. Kami akan mendorong agar konflik itu tidak membuat dampak merugikan masyarakat di Tanah Papua,” ucapnya.
Ia menilai konflik bersenjata yang terjadi di Papua telah menimbulkan berbagai dampak. Rouw mengimbau para pihak yang bertikai, baik TNI, Polri, maupun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) tidak membuat konflik berkepanjangan yang merugikan masyarakat.
“Saya mengimbau masyarakat, TNI/Polri, dan juga TPNPB untuk tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan, yang ujung-ujungnya membuat kerugian bagi masyarakat. Terutama ibu dan anak yang merasakan dampak dari konflik itu,” katanya.
Ketua DPR Papua itu juga berharap para pihak yang bertikai bisa duduk bersama untuk membicarakan penyelesaian konflik yang terjadi hari ini.
“Saya berharap kita bisa duduk bersama, bicarakan bersama mana yang terbaik. Saya yakin semua orang di Papua punya keinginan yang baik,” ujar Rouw. (*)
Editor: Edho Sinaga