Ini daftar nama jenazah korban banjir bandang yang teridentifikasi

Proses evakuasi jenazah korban banjir bandang yang dilakukan oleh tim gabungan - Jubi/Humas Polda Papua.
Proses evakuasi jenazah korban banjir bandang yang dilakukan oleh tim gabungan – Jubi/Humas Polda Papua.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Sebanyak 105 jenazah korban banjir bandang sepekan lalu berhasil ditemukan oleh tim gabungan. Dari 105 jenazah tersebut, 99 jenazah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkat, Jayapura untuk dilakukan identifikasi.

Read More

Kepala Bidang (Kabid) Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Papua, Kombes Pol. dr. Ramon Aminam mengatakan dari 99 jenazah yang masusk ke RS Bhayangkara yang sudah teridentifikasi sebanyak 77 kantong jenazah dan semuanya sudah dikembalikan ke keluarga masing-masing.

“Masih ada 22 kantong jenazah yang belum teridentifikasi, namun dari 22 kantong jenazah tersebut ada Dua kantong jenazah yang isinya animal body part. Jadi sisa yang belum teridentifikasi 20 kantong jenazah,” katanya.

77 jenazah yang telah teridentifikasi diantaranya: 

1. Tiara;

2. Nur Asifah;

3. Jean Felle;

4. Edi Giori Gilbert Fernadus;

5. Gunawan Weya;

6. William Steven Erary;

7. Wilem Tapilatu;

8. Elsita F. Setiarini;

9. Elisa Benyamin Fernandus;

10. Yunanik;

11. Aglan Monim;

12. Loowik Tukayp;

13. Kaidina Wanimbo;

14. Martina Maria Monim;

15. Bayi Ny. Mira Wenda;

16. Evelin Elin Korwa;

17. Kristian Erary;

18. Viktoria Erary;

19. Denselina;

20. Nortee Monim;

21. Ikel Wenda;

22. Poniman Tabuni;

23. Mince Payokwa;

24. Witen Li alias Withen Efendi;

25. Santi Van Gobel;

26. Supardi Hasan.

27. DewiyanaLidiawati Yom;

28. Titus Malo;

29. Willem Suebu;

30. Sariana;

31. Septian Bida Kedeng;

32. Enagap Kogoya;

33. Ubena Murib;

34. Estrael Kogoya;

35. Rikardo  Lepi;

36. Alex Kogoya;

37. Boyke Tamba tua Sihombing;

38. Yosafat C. Ronaldo Duwiri;

39. Maria Hana Yom;

40. M. Ardiansyah;

41. Oktovina Andatu;

42. Bendina tabuni;

43. Jimmy hendrik Ondi;

44. Yafet Yom;

45. Yosepin Monim;

46. Ningsih M. Suebu;

47. Kristina Monim;

  1. Arlyn Meyerary;

49. Lamek Monim;

50. Yubelina Malo;

51. Medinus Wenda;

52. Bocis Wisal;

53. Risma Handayani Supardi;

54. Rambo Wanimbo;

55. Ance Kogoya;

56. Yahya kasipdana;

57. Yerison Kogoya;

58. Brian Natanael Sokoy;

59. Mulin Enembe;

60. Melati Kea;

61. Serly Pahabol;

62. Kemiro Wanimbo;

63. Yohana Kubia;

64. Novita Kogoya;

65. Perina Wonda;

66. Nulimera Karoba;

67. Nikonias Wamonik;

68. Alven Penggu;

69. Peki Liwiya;

70. Febrianti Anggraeni Mansawan;

71. Derina Weya alias Derina Tabuni;

72. Bayi Randi Wakur;

73. Imanuel Shane;

74. Martha Sokoy;

75. Bayi Glori Wanimbo;

76. Bayi Alberto Fredik Monim; dan

77.Marlince Enembe.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol AM. Kamal menambahkan, hingga saat ini pihaknya tetap melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan sesuai dengan laporan di tim Antemortem-DVI Polda Papua sebanyak 166 jiwa.

“Walaupun besok (Rabu, 27 Maret 2019) akan dilakukan penguburan massal terhadap 20 jenazah yang belum teridentifikasi, tugas kami belum selesai. Kami masih terus melakukan pencarian batas tanggap darurat usai,” katanya.

Menurut Kamal, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak Pemkab Jayapura maupun Pemprov tentang batas waktu pencaharian terhadap korban hilang.

“Kalau diperintahan mencari dan mencari terus, kami siap. Itu sudah menjadi tugas kami. Tapi kalau disuruh stop setelah batas waktu tanggap darurat maka kami stop. Tinggal bagaimana kita berpikir untuk melakukan pemulihan terhadap korban dan infrastruktur di daerah Sentani,” ujarnya. (*)

Editor : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply